Keluarga Awak KRI Nanggala Gelar Doa-Ingin Jenazah Dipulangkan ke Klaten

Keluarga Awak KRI Nanggala Gelar Doa-Ingin Jenazah Dipulangkan ke Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 14:21 WIB
Jariyah dan putrinya Miftahul menunjukkan foto almarhum Serda Eko Prasetyo awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di Perairan Bali
Jariyah dan putrinya Miftahul menunjukkan foto almarhum Serda Eko Prasetyo awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di Perairan Bali (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Keluarga Sersan Dua (Serda) Eko Prasetyo (33), salah seorang awak kapal selam KRI Nanggala 402 di Klaten telah ikhlas menerima kabar duka. Keluarga Serda Eko kini menggelar zikir dan tahlil untuk almarhum.

"Kita menggelar tahlilan dan doa tiga hari. Sudah dimulai tadi malam pesertanya keluarga dan warga sekitar," kata adik kandung Eko, Miftahul Jannah (30) saat ditemui di rumahnya Dusun/ Desa Ngreden, Kecamatan Juwiring, Klaten, Selasa (27/4/2021).

Miftahul mengatakan keluarga besarnya, termasuk sang ibu Jariyah (68), sudah mengikhlaskan kepergian Eko. Mereka berharap jenazah Eko segera ditemukan dan segera dipulangkan ke Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita Ikhlas saja, apapun yang terbaik. Kalau meninggal harapannya ditemukan jasadnya, itu harapan kami terakhir," ucap Miftahul.

Pihaknya berharap jenazah kakaknya itu segera ditemukan dan dibawa pulang ke Klaten. Dia pun berharap istri Eko yang tinggal di Madura, mengikhlaskan kakaknya dikebumikan di Klaten.

ADVERTISEMENT

"Kalau benar meninggal ya harapannya bisa dibawa pulang ke Klaten. Tapi ya harus persetujuan istrinya sebab selama ini sudah tinggal bersama keluarga di Madura," lanjut Miftahul.

Dia menyebut Eko terakhir pulang ke Klaten setelah Lebaran 2020. Kebiasaan kakaknya memang setahun sekali menyempatkan pulang menengok keluarga.

"Pulang terakhir setelah Lebaran, 26 Juli 2020 lalu. Setiap tahun pasti ke Klaten meskipun tidak Lebaran, ya setelah Lebaran sama anak istrinya," ujar Miftahul.

Selain itu, kata Miftahul, kakaknya sempat berkomunikasi dengan ibunya lewat video call. Saat itulah sang kakak berpamitan untuk pergi berlayar.

"Video call terakhir Minggu (18/4) dengan ibu. Saat itu pamitan mau berlayar, ya begitu saja," sambung Miftahul.

Keluarga di Klaten, mengetahui kapal selam KRI Nanggala 402 hilang kontak pada Kamis (22/4) malam usai kejadian. Mendengar kabar tersebut, kata Miftahul, keluarganya tidak panik.

"Kita tahunya dikabari istri mas Eko. Tapi tidak langsung panik sebab tidak tahu kalau itu kapal kakak saya," ucap Miftahul.

Hal senada juga disampaikan sang ibu, Jariyah. Dia berharap anaknya itu segera ditemukan dan dipulangkan ke Klaten.

"Ya inginnya dibawa ke sini (Klaten). Tapi ya tergantung keluarganya di sana (Madura)," ujar Jariyah pada wartawan.

Eko yang sudah memiliki dua buah hati, menurut Jariyah, adalah sosok seorang anak yang taat. Setiap akan berlayar, Eko selalu meminta restunya sebagai orang tua.

"Dia selalu pamit kalau kemana-mana. Sebelum berlayar juga pamit, padahal baru tiga hari kembali tapi pamit lagi sampai ada kejadian ini," lanjut Jariyah.

(ams/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads