Petugas jaga malam SMA Negeri Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, meninggal dunia usai sempat dinyatakan positif terpapar virus Corona atau COVID-19. Karyawan tersebut merupakan satu di antara delapan kasus positif Corona yang sempat membuat SMAN Kebakkramat melakukan lockdown selama 10 hari.
"Benar, saya sudah mendapat kabar (meningggal). Yang bersangkutan masih isolasi mandiri di rumah, sehingga belum sempat masuk sekolah," ujar Kepala SMAN Kebakkramat, Bambang Sugeng Maladi, saat dihubungi detikcom, Jumat (23/4/2021).
Penjaga malam berinisial S tersebut, lanjutnya, merupakan satu dari delapan guru dan karyawan SMAN Kebakkramat yang dinyatakan positif Corona. Yang bersangkutan diketahui terpapar Corona melalui hasil tracing yang dilakukan petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awalnya satu karyawan kami dinyatakan positif COVID, lalu kami tracing, ditemukan lagi tujuh orang yang positif, Pak S ini salah satunya yang positif," terangnya.
Bambang menyebut, S dinyatakan positif melalui hasil tes swab PCR yang keluar tanggal 8 April 2021 lalu. Karena saat itu dinyatakan kondisinya tanpa gejala, S hanya melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
"Pak S ini isolasi mandiri hingga tanggal 22 April kemarin. Namun karena hasil tracing lanjutannya anggota keluarga juga kena (positif), Pak S ini meneruskan isolasi sampai keluarganya selesai isolasi juga," kata dia.
Hingga meninggal, lanjut Bambang, yang bersangkutan belum pernah bekerja ke sekolah lagi sejak hasil swabnya keluar positif Corona. Sehingga pihaknya memastikan tidak ada tracing maupun potensi penularan ke sekolah.
"Ini sekolah sudah WFH dan WFO sesuai aturan. Sementara tidak ada tracing ke sekolah. Kita tetap lanjut, namun dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," imbuhnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Purwati, mengonfirmasi kabar meninggalnya petugas jaga malam SMAN Kebakkramat tersebut. Purwati menyebut, S sempat dinyatakan positif Corona, namun dirinya sudah menyelesaikan kewajiban isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
"Benar, meninggal tadi sekitar pukul 16.00 WIB. Yang bersangkutan sebenarnya sudah selesai masa isolasi mandirinya tanggal 22 April kemarin. Bahkan surat keterangan bebas isoman dari puskesmas juga sudah keluar," terang Purwati.
Selama 14 hari isolasi mandiri, lanjut Purwati, kondisi kesehatan S setiap hari dipantau oleh bidan desa. Menurutnya, selama itu pula S tidak pernah mengeluhkan gejala apapun.
"Setiap hari dipantau bidan desa melalui WhatsApp. Tidak pernah mengeluhkan gejala apapun," ungkapnya.
Simak video 'Kasus Corona di Indonesia Tambah 5.436, Total Jadi 1.632.248':