Pemerintah pusat menargetkan kuliah tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021. Untuk memenuhi target tersebut dosen hingga karyawan di 29 perguruan tinggi swasta di Yogyakarta disuntik vaksin Corona.
"Vaksinasi ini diikuti 29 PTS di Yogya. Sasaran untuk gelombang ini salah satunya memang untuk pengajar, sekalian persiapan kuliah tatap muka di bulan Juli," kata Koordinator Vaksinasi COVID-19 Dosen dan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Swasta DIY, Ariesta Damayanti saat ditemui di lokasi vaksinasi, Bale Lantip STMIK Akakom, Jl Raya Janti, Yogyakarta, Selasa (6/4/2021).
Proses vaksinasi di lokasi tersebut berlangsung selama tiga hari pada 6-8 April 2021 mulai pukul 08.00-12.00 WIB. Program vaksinasi 29 PTS di Yogya ini diikuti 1.560 peserta yang terdiri dari dosen dan karyawan dan dibagi selama tiga kloter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua III STMIK Akakom Indra Yatini menambahkan, selama pandemi COVID-19, kegiatan perkuliahan digelar secara hybrid yakni daring dan luring.
![]() |
"Surat dari pemerintah itu tatap muka bulan Juli. Di Juli tatap muka dengan protokol COVID-19 dan jumlah kursi yang dikurangi dari biasanya," kata Indra Yatini.
Dia mengatakan selama pandemi Corona ini kegiatan kemahasiswaan juga tetap berlangsung meski dengan jumlah yang terbatas. Indra menyebut pihak kampus sudah siap dengan rencana kuliah tatap muka sesuai protokol kesehatan COVID-19.
"Kita punya satgas COVID-19 tiap ada acara, sebenarnya kegiatan kemahasiswaan sudah ada tapi dibatasi 30-40 orang aja yang boleh, tiap harus dipakai ruangan didisinfektan, begitu seterusnya untuk ruangan yang lain juga, yang pasti tiap Sabtu kerja bakti nyiramin semuanya dengan disinfektan," terangnya.
![]() |
"Terutama di IT ini banyak praktiknya sebenarnya. Untuk peserta vaksinasi ini dari bagian bersih-bersih sampai dosen kita vaksin semua," sambung Indra.
Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor II Universitas Janabadra Siti Rochmah Ika. Ika mengatakan pihaknya juga sudah mengajukan izin untuk menggelar kuliah tatap muka, khususnya untuk mata kuliah praktik ke Satgas.
"Persiapan tatap muka terutama fakultas teknik karena banyak praktikumnya itu sudah dibuka. Kemudian untuk mata kuliah lain, karena tingkat kesulitan teknik lebih tinggi dibanding yang sosial sudah diinisiasi hybrid learning kami sudah minta izin tertulis kepada gugus tugas tapi belum ada jawaban tertulis," kata Ika di lokasi yang sama.
Ika menyebut pihaknya juga membatasi jumlah mahasiswa yang mengikuti kelas sebanyak 50 persen dari total kapasitas yang ada. Selain itu, kata Ika, kuliah tatap muka akan diprioritaskan untuk mahasiswa yang berasal dari area Yogyakarta.
"Kapasitas (kelas) maksimal 50 persen kemudian yang berada di kampung halaman tetap bisa mengakses dengan online learning. Kami utamakan untuk masyarakat Yogya dulu. Ada datanya, sebelum memulai kelas mengisi Google form yang dikirim kepada mahasiswa mana yang bisa sekiranya mengikuti (kuliah tatap muka), kemudian kita identifikasi kapasitas kelasnya," jelas Ika.
Banyak dosen dan mahasiswa yang kangen kuliah tatap muka...
Simak Video: 78 Tenaga Pendidik di Subang Disuntik Vaksin Corona