Di Klaten, Ada Siswa Tak Terdaftar Nekat Ingin Gabung Sekolah Tatap Muka

Di Klaten, Ada Siswa Tak Terdaftar Nekat Ingin Gabung Sekolah Tatap Muka

Achmad Syauqi - detikNews
Senin, 05 Apr 2021 13:30 WIB
Salah seorang siswa SMAN 3 Klaten mengecek suhu tubuhnya sebelum mengikuti sekolah tatap muka, Senin (5/4/2021)
Salah seorang siswa SMAN 3 Klaten mengecek suhu tubuhnya sebelum mengikuti sekolah tatap muka, Senin (5/4/2021) Foto: Achmad Syauqi/detikcom
Klaten -

Sekolah tatap muka hari pertama di Klaten, Jawa Tengah untuk tingkat SMP dan SMA sederajat berjalan lancar. Namun, ada siswa yang tidak masuk daftar nekat minta ikut.

"Tadi ada dua siswa yang sempat masuk tapi tidak masuk daftar. Meskipun ada dua bangku kosong karena siswa sakit, tetap kita tidak izinkan," jelas Wakasek Humas SMAN 3 Klaten, Kusnadi Pudjianto saat ditemui di Klaten, lokasi, Senin (5/4/2021).

Kusnadi mengatakan kedua siswa tersebut akhirnya dipulangkan setelah diberi pengertian. Kusnadi menduga kedua siswa tersebut datang karena semangat segera ingin sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin karena keduanya semangat segera ingin sekolah. Kalau siswa yang bertanya lewat ponsel masuk sekolah kapan juga ada," sambung Kusnadi.

Dia merinci ada dari total 359 siswa di kelas X, 108 siswa di antaranya terdaftar mengikuti sekolah tatap muka. Namun dua orang izin sakit sehingga belajar di SMAN 3 Klaten hari ini diikuti 106 siswa.

ADVERTISEMENT

"Dibagi kelasnya, di lantai atas ada tiga dan di bawah ada delapan kelompok PTM (pembelajaran tatap muka). Ada dua siswa izin tidak masuk," jelas Kusnadi.

Kusnadi menyebut meski para siswa kelas X ini baru pertama kali masuk sekolah, tidak ada kendala selama kegiatan belajar-mengajar. Sebab, para siswa sudah saling berkenalan selama daring.

"Kita buat inovasi protokol kesehatan, termasuk bagi tamu. Tamu siapapun kita minta isi buku tamu melalui aplikasi barcode jadi tidak ada sentuhan," terang Kusnadi.

Pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat, para siswa diminta membawa masker, hand sanitizer, dan makanan sendiri. Sejak masuk area sekolah, para siswa dicek suhu tubuh, wajib mengantre berjarak, hingga mencuci tangan.

"Jadi suhu tubuh dicatat saat datang dan pulang sehingga terdeteksi. Ruangan PTM juga diselang-seling, satu dipakai satu tidak," lanjut Kusnadi.

Kusnadi mengatakan protokol yang sama juga dilakukan saat siswa pulang. Pihak sekolah juga meminta orang tua menjemput anaknya dan mengirim foto setibanya di rumah masing-masing.

"Jadi sampai rumah kirim foto selfie sehingga kita tahu tidak mampir ke tempat lain. Tidak semua siswa bisa ikut PTM karena ada skala prioritas, yang sehat, jarak dekat, keluarga belum pernah terkonfirmasi dan lainnya," jelas Kusnadi.

Terpisah, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan sekolah tatap muka hari ini berjalan lancar. Dari wawancara dengan siswa, Sri Mulyani menyebut anak-anak senang mengikuti sekolah tatap muka.

"Anak anak lebih suka tatap muka, karena ada kejenuhan. Di SMP Negeri 2 juga lebih senang tatap muka, saya sudah pesan guru agar dipastikan divaksin," ujar Mulyani pada wartawan.

Selengkapnya: kata siswa SMAN 3 Klaten soal sekolah tatap muka hari pertama ini...

Hal senada juga disampaikan Kasi Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Klaten, Bakri. Bakri mengatakan di MAN Karanganom sekolah tatap muka berjalan lancar dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Untuk di bawah Kemenag kita tadi cek sudah baik berjalan lancar. Sarana dan prosedur sudah sesuai dan kita minta dipertahankan," terang Bakri pada detikcom di kantornya.

Sementara itu, siswa Kelas X SMAN 3 Klaten, Rafaela Lundia mengaku grogi mengikuti hari pertama sekolah tatap muka. Sebab sejak diterima di SMA baru pertama kali ini dia bersua dengan teman dan gurunya.

"Pertama nervous banget setahun tidak sekolah. Tidak ada kontak dengan teman, meskipun sebelumnya sudah belajar virtual tapi kan belum bertemu," kata Rafaela kepada detikcom.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads