AHY Temui Ketum PP Muhammadiyah di Yogya, Bahas Apa?

AHY Temui Ketum PP Muhammadiyah di Yogya, Bahas Apa?

Heri Susanto - detikNews
Sabtu, 03 Apr 2021 14:45 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datangi kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu (3/4/2021).
Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datangi kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu (3/4/2021). (Foto: Heri Susanto/detikcom)
Yogyakarta -

Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di Yogyakarta siang tadi. Apa yang mereka bahas?

AHY datang bersama dengan Sekjen PD Teuku Riefky Rasya dan Ketua DPD Partai Demokrat DIY Heri Sebayang. Sedangkan Haedar Nashir menemui rombongan AHY bersama Sekjen PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto. Selain itu, ikut serta dalam pertemuan itu secara online, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Prof Syafii Maarif.

Usai pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu jam AHY mengungkap salah satu yang dibahas dalam silaturahmi ini yakni soal ancaman demokrasi. Dia bicara soal kebohongan yang diulang-ulang seolah menjadi sebuah kebenaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sepakat untuk menegakkan demokrasi sesuai dengan konstitusi," kata AHY di gedung PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Kota Yogyakarta, Sabtu (3/4/2021).

AHY menjelaskan, masalah lain adalah mengenai penerapan Pancasila sebagai landasan bangsa. Saat ini, Pancasila digunakan oleh sekelompok orang untuk menggebuk kelompok lainnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan itu, AHY menolak saat ditanya mengenai politik praktis. Ia mengaku menghargai antor PP Muhammadiyah yang sejak awal menolak politik praktis. Termasuk saat ditanya wartawan terkait hasil KLB kubu Kepala KSP Moeldoko yang ditolak pemerintah.

"Mohon maaf, karena tergesa-gesa untuk konsolidasi kader di DIY, Jawa Tengah dan Barat, saya harus undur diri," jawabnya.

AHY menjelaskan masalah lain adalah mengenai penerapan Pancasila sebagai landasan bangsa. Saat ini, Pancasila digunakan oleh sekelompok orang untuk menggebuk kelompok lainnya.

"Pancasila dalam implementasi harus bisa mengayomi semua elemen bangsa," jelasnya.

Simak video 'Kata Demokrat soal Potensi Moeldoko Gabung Kubu AHY':

[Gambas:Video 20detik]



(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads