Waduh! Marak Aksi Pencurian Baliho di Solo Raya

Waduh! Marak Aksi Pencurian Baliho di Solo Raya

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 31 Mar 2021 12:52 WIB
Marak pencurian baliho di Solo Raya, Rabu (31/3/2021).
Marak pencurian baliho di Solo Raya. (Foto: Istimewa/dok Koordinator Paguyuban Advertising Solo Raya, Qoyim)
Solo -

Dalam tiga bulan terakhir, pelaku usaha periklanan di Solo dan sekitarnya dibuat pusing karena menjadi korban pencurian. Bukan pencurian biasa, mereka kehilangan MMT (Printer Metromedia Technologies) atau iklan yang sudah dipasang di papan baliho.

Koordinator Paguyuban Advertising Solo Raya, Qoyim, mengatakan sudah ada belasan iklan baliho yang dilaporkan hilang dari tempatnya. Yang terakhir, satu iklan baliho di Delanggu, Klaten, hilang pada Selasa (30/3) malam.

"Sudah ada belasan yang hilang. Kemarin malam dari Dinamis Advertising melaporkan kehilangan juga," kata Qoyim saat dihubungi detikcom, Rabu (31/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menduga aksi dilakukan oleh profesional. Diperlukan waktu cepat untuk mencopoti MMT di papan baliho yang terletak di jalan raya.

"Butuh waktu 15 menit kalau itu sudah profesional. Tinggal dicopot ujung-ujungnya saja," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Qoyim mengaku belum mengetahui motif dari pencurian tersebut. Namun dia melihat belakangan ini bahan MMT bekas memang sering dimanfaatkan untuk banyak keperluan.

"Motif memang belum tahu. Tapi sekarang kan MMT bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Bisa buat penutup mobil bak terbuka, kolam lele dulu pakai terpal sekarang pakai MMT," ujarnya.

Kejadian tersebut masih belum dilaporkan kepada polisi. Namun pihaknya melakukan pengawasan bersama-sama untuk mengetahui siapa dan motif di balik pencurian itu.

"Ada teman yang sudah lapor, tapi rata-rata masih ingin melakukan patroli sendiri dulu. Nanti kita lihat perkembangannya," ujar dia.

Salah satu pengusaha advertising lainnya, Filtra Andy, mengatakan kerugian untuk satu baliho yang hilang bisa mencapai Rp 5 juta. Selain kerugian materi, pihaknya khawatir tingkat kepercayaan pelanggan menjadi turun.

"Pasti kami harus mengganti iklan yang hilang itu secepatnya. Tapi yang juga penting bagaimana menjaga nama perusahaan, karena berkaitan dengan kepercayaan klien," pungkasnya.

(sip/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads