Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan adanya tambahan kasus positif virus Corona atau COVID-19 di 2 klaster takziah di wilayahnya. Kini, total kasus di 2 klaster itu mencapai 100 orang positif Corona.
"Info untuk (padukuhan) Blekik (Kecamatan Ngaglik), hasil hingga Selasa (30/3), dari tes antigen positif 56, PCR positif 8. Jadi total positif ada 64 (orang)," kata Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (31/3/2021).
Lebih lanjut Joko menjelaskan untuk klaster takziah di Padukuhan Plalangan, Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman bertambah 4 kasus. Dari sebelumnya 32 kasus, kini menjadi 36 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang Plalangan tambah 4. Jadi total 36 positif dan masih dari hasil swab antigen," jelasnya.
Sehingga total kasus kedua klaster tersebut mencapai 100. Adapun kasus di 2 klaster ini mirip, tetapi tidak berkaitan. Kasus berawal dari warga yang meninggal bukan karena Corona. Masyarakat kemudian ramai-ramai melayat.
Sebelumnya diberitakan, kasus klaster takziah di Padukuhan Blekik dimulai saat ada salah seorang warga meninggal pada Senin (15/3). Kemudian, hari berikutnya dilakukan pemakaman keluarga dan diadakan tahlil selama tiga hari mulai 16-18 Maret 2021.
Pada 18 Maret, putra dari almarhum mengalami gejala dan memeriksakan diri keesokan harinya dengan hasil positif Corona
Kemudian, pihak Puskesmas Ngaglik melakukan tracing selama 2 hari pada 24 Maret dan 26 Maret dan hasilnya diketahui ada 44 orang positif COVID-19.
Sementara untuk klaster takziah Padukuhan Plalangan, Pandowoharjo, Sleman dimulai saat ada salah seorang yang meninggal pada Rabu (10/3). Kemudian selang beberapa hari ada warga yang mengalami gejala.
Puskesmas Sleman kemudian melakukan kontak tracing kasus hingga Senin (29/3) dan mendapati total 36 orang positif COVID-19 dari klaster takziah Padukuhan Plalangan.
Simak juga 'Sudah 2 Kali Divaksinasi, Bupati Sumedang Positif Covid-19':