"Belum dibolehkan (belajar tatap muka di DIY secara penuh). Kita hanya mencoba untuk dimungkinkan untuk mempersiapkan (pembelajaran) tatap muka," kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, Selasa (30/3/2021).
Nantinya, kata Sultan, durasi sekolah tatap muka harus berlangsung dengan cepat. Hal itu untuk mengurangi kontak antarmurid dan menjamin penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pembelajaran tatap muka berlangsung.
"Jadi kemarin saya arahkan awal itu jangan lama-lama. Dua jam harus keluar, ya. Dalam dua jam di dalam ruang tertutup itu maksimal. Begitu dua jam istirahat keluar tempat terbuka," ujarnya.
"Sehingga harapannya dengan demikian di dalam ruang itu berganti udara gitu. Hal-hal seperti itu dulu. Dua jam selesai tidak apa-apa," imbuh Sultan.
Sultan menambahkan, untuk sekolah tatap muka nantinya mengutamakan tanya jawab. Ke depan jika pembelajaran selama dua jam berjalan aman maka akan jadi pertimbangan untuk memperpanjang durasi pembelajaran.
"Jangan pengertiannya mata pelajaran terus penuh, nggak. Kita lihat dari kondisi seperti itu dua jam pulang. Terserah isinya apa tanya jawab sama murid atau apa dua jam pulang kita lihat dalam kondisi dua jam seperti apa," katanya.
Sebelumnya, pemerintah pusat menargetkan pembelajaran atau sekolah tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021. Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Corona (COVID-19).
Hal itu disampaikan Menko PMK, Muhadjir Effendy, dalam Pengumuman Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 yang disiarkan YouTube Kemendikud RI, Selasa (30/3).
Muhadjir awalnya menjelaskan efektivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak sama dengan belajar tatap muka. Dia berharap vaksinasi Corona bisa membuat pembelajaran tatap muka dimulai.
"Vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan ditargetkan selesai paling lambat bulan Juni 2021. Ini sesuai dengan komitmen dari Pak Menkes. Sehingga pada tahun ajaran baru di bulan Juli 2021, diharapkan seluruh satuan pendidikan dapat menyediakan layanan pembelajaran tatap muka secara terbatas," ujar Muhadjir.
Dia mengatakan kesuksesan pembelajaran tatap muka tergantung komitmen dari tingkat daerah hingga pusat. Dia meminta pemerintah daerah melakukan sosialisasi terhadap keputusan sekolah tatap muka bersama yang dirancang Kemendikbud hingga Kementerian Agama.
Lihat Video: Syarat-syarat Pelaksanaan Sekolah Tatap Muka Terbatas
(rih/sip)