Meski begitu, keluarga tetap tak pantang menyerah mencari keberadaan Pak Sim. Mereka masih berharap Pak Sim ditemukan selamat.
"Dulu pernah ada penemuan mayat di RSU Magelang, keluarga mengecek hampir mirip, tapi di tangan nggak ketemu bekas luka," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berkumpul bersama keluarganya, Pak Sim mengaku senang. Banyak sanak saudaranya yang datang menjenguk, tak sedikit dari mereka yang menangis haru melihat keadaan Pak Sim.
"Sehat. Kula remen saget kepanggih sederek (senang bisa kumpul dengan saudara)," ujar Pak Sim kepada wartawan, Kamis (25/3).
Pak Sim mengaku dirinya selama ini pergi berjalan kaki. Namun dia tak bercerita banyak tentang kepergiannya itu.
"Riyin mlampah (dulu jalan kaki)," ujar dia.
![]() |
Sebelum menghilang tanpa kabar, Pak Sim ternyata pernah berniat mondok di pondok pesantren di Gontor, Jawa Timur. Namun tak disetujui orang tuanya. Mengingat jauhnya lokasi dan keterbatasan biaya. "Jauh, juga (tak ada) biaya," cerita salah seorang kerabat Pak Sim, Muhammad Ridwan.
Diduga karena keinginannya tidak mendapatkan restu orang tuanya, Pak Sim lalu mengalami depresi. Pak Sim lalu menghilang tanpa kabar hingga ditemukan di Probolinggo, Jawa Timur, berkat media sosial.
(ams/ams)