Ribuan ulat bulu menyerang permukiman warga di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah. Serangan ulat bulu tersebut meresahkan warga.
"Sudah satu minggu yang lalu, penyebabnya ada pohon di pekarangan kosong yang tidak pernah tidak dibersihkan pemiliknya. Tidak tahu (pemiliknya), sudah lama tidak pernah dihuni," kata salah seorang warga Desa Ploso, Nur Kholis saat ditemui di lokasi, Jumat (26/3/2021).
Nur mengatakan ribuan ulat bulu itu telah menyerbu ke rumah-rumah warga. Area warung, dapur, bahkan kamar juga tak luput dari serangan ulat bulu itu.
"Ulat bulu ini menyerang ke warga, terutama anak-anak, terus ke warung merambah ke pasar," ujar dia.
Akibat serbuan ulat bulu ini banyak tanaman warga yang rusak. Selain itu banyak warga yang mengeluh gatal-gatal.
"Kerugian gatal, tanaman sekitar pada rusak setiap tahun merasakan keadaan ini karena tanaman tidak pernah dibersihkan. Sampai (ulat bulu) menjalar membahayakan," sambung Nur.
Nur menyebut serangan ulat bulu ini bukan pertama kali terjadi. Menurutnya setiap tahunnya, ulat bulu ini menyerang rumah warga, saat ini terhitung ada 10 rumah yang diserang.
"Kira-kira ada 10 rumah sementara. Kalau tidak segera teratasi bisa merambat rumah warga yang lain. Warga sementara baru lapor ke Pak RT, ke desa, dan ke dinas. Baru dilihat lokasi begitu," ujar Nur.
Nur mengaku pihaknya sudah berusaha menangani serangan ulat bulu itu dengan pestisida. Namun ribuan ulat bulu tidak juga kunjung hilang.
"Disemprot sudah, semprotnya kurang maksimal ulatnya datang lagi. Kami merasa sangat dirugikan. Kami berharap dinas terkait menindaklanjuti laporan kami," harapnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Zubaidi. Dia mengatakan serangan ulat bulu merambah ke warung miliknya sejak 2 hari belakangan ini.
"Merambah ke rumah dan warung sini ya. Ini ulatnya banyak sekali sejak dua hari. Membuat geli jijik, gatal-gatal," ujar Zubaidi ditemui di lokasi siang ini.
Zubaidi pun mengaku sudah menyemprot pestisida setiap kali ada ulat bulu. Namun lagi-lagi ulat bulu tersebut tetap datang lagi.
"Tadi sudah saya semprot sendiri, tapi masih datang lagi, ulatnya banyak. Harapannya, disemprot pohonnya ditebang," ucap dia.
Dihubungi terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Dewi Masitoh mengaku sudah mendapatkan laporan adanya permukiman warga yang diserbu ulat bulu. Pihaknya juga memerintahkan petugas untuk mengecek ke lokasi.
"Sudah (mendapatkan laporan), petugas kami baru ke lokasi tersebut," kata Dewi saat dihubungi detikcom lewat pesan singkat siang ini.
Simak juga 'Sekolah di Pangkalpinang Diteror Ulat Bulu, Siswa Gatal-gatal':