Melihat Lebih Dekat Makam Mbah Akasah Tempat Ditemukannya Jenglot di Kudus

Melihat Lebih Dekat Makam Mbah Akasah Tempat Ditemukannya Jenglot di Kudus

Dian Utoro Aji - detikNews
Senin, 01 Mar 2021 14:02 WIB
Kawasan Makam Buyut Akasah di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Senin (1/3/2021).
Kawasan Makam Buyut Akasah di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Senin (1/3/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Sebuah jenglot ditemukan di makam keramat di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Makam tersebut merupakan makam Buyut Akasah.

Makam Buyut Akasah berada di tengah permukiman warga Desa Burikan. Dari pusat Kota Kudus berjarak 2,2 kilometer atau ditempuh dengan berkendara sekitar 5 menit.

Sesampai di lokasi, terdapat gapura di pintu masuknya. Di sana juga terdapat tulisan Makam Buyut Akasah Desa Burikan Kudus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari gapura, pengunjung masih harus berjalan kaki sekitar 100 meter untuk sampai di lokasi makam. Di makam terdapat pendapa makam dan lokasi makam Buyut Akasah. Di sekitar makam pun terdapat tulisan silsilah Buyut Akasah yang masih keturunan dari Sunan Kudus.

Juru kunci punden Mbah Buyut Akasah, Mamik Junaidi atau Mbah Mamik, mengatakan Buyut Akasah ini merupakan keturunan dari Sunan Kudus atau Dja'far Shodiq. Buyut Akasah adalah orang pertama yang tinggal di Desa Burikan.

ADVERTISEMENT

"Mbah Akasah itu babat alas (membuka permukiman) pertama kali di Burikan dimakamkan di sini. Putranya Sunan Kudus, jadi terus makamnya di Burikan," kata Mbah Mamik saat ditemui di kediamannya Desa Burikan, Senin (1/3/2021).

Kawasan Makam Buyut Akasah di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Senin (1/3/2021).Kawasan Makam Buyut Akasah di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Senin (1/3/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

Mbah Mamik mengatakan belum bisa bercerita panjang terkait dengan Buyut Akasah. Karena saat ini tengah penyusunan buku terkait dengan Buyut Akasah. Menurutnya yang jelas Buyut Akasah merupakan putra Sunan Kudus yang tinggal di Desa Burikan.

"Cerita mbah Akasa itu putra mbah Sunan. Rencana mau dibukukan. Termasuk akan diberikan menara. Jadi saya belum menceritakan (secara panjang), saya tahu ceritanya, tapi yang jelas putranya mbah Sunan. Sesepuh di sini," ceritanya.

Menurutnya ada banyak kegiatan masyarakat sekitar yang digelar di makam Buyut Akasah. Mulai pengajian umum hingga acara haul Buyut Akasah.

"Banyak kegiatan pengajian, tahlil. Khotmil quran, buka luwur. Semua kegiatan ada di makam, termasuk ada pengajian besar juga ada," ungkapnya.

"Biasanya juga banyak peziarah mau ziarah silakan. Dari luar daerah juga ada," sambung Mbah Mamik.

Selanjutnya tentang penemuan jenglot di makam Mbah Akasah....

Diberitakan sebelumnya, jenglot ditemukan di makam keramat di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah. Mbah Mamik mengungkap jenglot itu disimpan oleh pihak yayasan Menara Kudus.

"Jadi itu mistik, lha saya kalau taruh di makam terus bisa-bisa dibongkar (orang). Nah lebih baik diamankan di Menara Kudus hari Minggu (28/2) siang kemarin sudah diserahkan," kata Juru kunci punden Mbah Buyut Akasah, Mamik Junaidi siang tadi.

"Alasannya karena Mbah Akasah ini masih ada keturunan dari Sunan Kudus, sehingga akhirnya kita serahkan ke sana untuk disimpan," sambung dia.

Kawasan Makam Buyut Akasah di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Senin (1/3/2021).Kawasan Makam Buyut Akasah di Desa Burikan Kecamatan Kota, Kudus, Senin (1/3/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

Mbah Mamik mengatakan jenglot yang ditemukan pada Sabtu kemarin berukuran sekitar 15 sentimeter sampai 20 sentimeter. Bentuknya memiliki rambut panjang dan memiliki taring dua dan tidak memakai pakaian.

"Ukurannya 15 sentimeter sampai 20 sentimeter. Bentuknya seperti rambutnya panjang sampai satu dengkul. Ada siung panjang ke bawah dua. Tidak ada pakaian, jenis kelamin laki-laki, warnanya coklat," ungkap Mbah Mamik.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads