Anggota Dewan Pengawas KPK, Artidjo Alkostar, berpulang. Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid, menyatakan salah satu dosen di kampusnya itu adalah teladan dan telah menjadi milik bangsa.
"Yang pertama, kami keluarga besar Universitas Islam Indonesia berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini kehilangan besar bagi kami," kata Fathul saat dihubungi wartawan, Minggu (28/2/2021).
Ia mengungkapkan, almarhum merupakan teladan bagi semua orang. Baginya, terlalu sempit jika hanya memandang Artidjo Alkostar milik UII. Baginya, Artidjo sudah milik bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Ar ini teladan bagi banyak orang, tidak hanya kami di UII tapi juga nampaknya bagi semua dari kita lah. Dan Pak Ar terlalu kecil kalau hanya dibingkai dengan UII. Pak Ar sudah milik bangsa ini," ungkapnya.
Fathul mengungkapkan, selama menjabat sebagai Hakim Agung dan Dewan Pengawas KPK almarhum dikenal sebagai orang yang selalu menjaga integritas. Menurutnya, sepeninggal Artidjo, sulit mencari penggantinya.
"Rekam jejak beliau insyaallah membuktikan bahwa sampai akhir hayat beliau teguh menjaga integritas dan itu nampaknya sulit mencari penggantinya," sebutnya.
Selain itu, sebagai seorang pengajar, Artidjo Alkostar dikenal sebagai dosen yang berdedikasi. Walaupun selama menjadi Dewas KPK ia mulai jarang mengajar.
"Pak Ar nampaknya masih membantu mengajar di magister dan doktor. Tapi sudah sangat terbatas karena kesibukan beliau di Jakarta sebagai Dewas KPK. Tapi beliau kalau mengajar luar biasa dedikasinya," sanjungnya.
Ia pun kembali menceritakan bahwa almarhum Artidjo Alkostar selalu menekankan harus selalu menjaga integritas.
"Salah satu yang selalu beliau bawa di banyak pertemuannya adalah soal menjaga integritas. Dalam bahasa beliau seringkali menggunakan bahasa sukma. Akal sehat. Itu harus dijaga jangan sampai hilang. Itu nanti kaitannya dengan kejujuran, keadilan, dan lain sebagainya," pungkasnya.
Simak video 'Artidjo Alkostar Berpulang, Pengawal Rasa Keadilan Telah Tiada'