Amblesnya Belasan Sumur bak Ditelan Bumi di Klaten

Terpopuler Jateng Sepekan

Amblesnya Belasan Sumur bak Ditelan Bumi di Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Sabtu, 20 Feb 2021 19:07 WIB
Sumur ambles di Klaten, Kamis (18/2/2021).
Sumur ambles di Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Belasan sumur di rumah milik warga di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ambles. Sumur-sumur gali tersebut ambles secara bertahap sejak dua pekan terakhir.

"Kejadian-kejadian itu (sumur ambles) sudah dua Minggu lalu. Tidak bersamaan tapi mulai Minggu yang lalu terus tambah sampai hari ini," ungkap Kades Jungkare Kecamatan Karanganom, Wakhid Muchsin, Rabu (17/2/2021).

Pantauan detikcom di lokasi, sumur warga yang ambles berada di permukiman padat. Mayoritas sumur tersebut berupa sumur gali di luar rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumur beserta temboknya masuk ke tanah sehingga yang tampak hanya lubang di permukaan. Sebagian besar lubang yang ambles tersebut sudah ditutup tanah meskipun tak merata dengan permukaan tanah.

Muchsin menjelaskan dari data sementara ada 12 sumur yang ambles . Delapan di antaranya tanahnya sudah ambles dan empat lainnya menunjukkan tanda retak-retak.

ADVERTISEMENT

"Jumlah sekitar 12 sumur. Delapan sudah runtuh tanah dan bangunannya, sedangkan empat masih gejala retak," sambung Muchsin.

Curah hujan tinggi, ujar Muchsin, diduga jadi penyebabnya. Hujan deras beberapa hari menyebabkan debit air di sumur naik.

"Curah hujan tinggi tahun ini. Sampai-sampai volume air di sumur naik 2 sampai 3 meter dari permukaan normal sehingga lapisan yang pasir tergerus," jelas Muchsin.

Salah seorang warga RT 11 Dusun Jungkare, Wasil (55), mengatakan sumur milik keluarganya merupakan yang pertama runtuh dan ambles. Tidak hanya sumur dan tembok yang masuk ke tanah tapi juga bangunan kamar mandinya.

"Iya paling awal dua Minggu lalu, kejadiannya sekitar jam 03.00 WIB. Jadi sumur dan bangunan kamar mandi hilang masuk ke tanah jadi sementara cari air ke tetangga," papar Wasil pada detikcom.

Kadus 2 Desa Jungkare, Wakhid Hasyim, menambahkan sumur-sumur warga yang ambles berada di dua RT yaitu RT 10 dan 11. Sumur-sumur itu merupakan sumur gali.

"Sumur warga ini sumur gali. Sumur di sini tidak dipasang bus beton di bawahnya tapi cuma di atas saja," kata Wakhid pada detikcom.

Tidak adanya bus beton lingkaran di bagian bawah sumur, ucap Wakhid, menyebabkan tanah di bawah sumur rawan longsor. Apalagi curah hujan tinggi beberapa waktu belakangan ini.

"Curah hujan tinggi beberapa Minggu terakhir di sini. Ini sementara warga yang sumurnya rusak hanya mengungsi mandi," pungkas Wakhid.

Salah seorang warga RT 10, Tulus Budiyono, mengatakan sumurnya ambles sedalam sekitar tiga meter pada Sabtu (13/2) dini hari lalu. Sebelum ada suara dentuman, keluarganya juga mendengar suara gemericik dari dalam sumur sehingga keluarganya sempat waspada.

"Ada dentuman di sumur dan kita semua di rumah bagian depan sebab sudah curiga sumur akan ambrol. Barang sudah saya pindahkan semua dan ternyata benar sumur ambles," sambung Tulus.

Tulus pun mengaku was-was dengan peristiwa sumur ambles di rumahnya. Dia khawatir amblesnya sumur akan merambat ke bagian rumahnya yang lain.

"Ya setelah ini resah, tidak tenang. Kadang ke rumah mertua dan kadang pulang, sementara tidak ada tembok rumah yang retak," terang Tulus.

Diwawancara terpisah, Kapolsek Karanganom AKP Tri Harni Sugondho mengatakan angggotanya bersama BPBD dan perangkat desa sudah mengecek lokasi. Sementara lokasi dipasangi garis polisi agar tidak membahayakan warga.

"Kita garis polisi untuk sementara agar tidak membahayakan warga. Kita terus pantau," kata Tri Harni kepada detikcom.

Jumlah sumur yang ambles di Klaten bertambah...

Sementara itu, Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Pemkab Klaten Sri Yuwana Haris Yulianto mengatakan kejadian sumur ambles itu dari pengecekan terakhir jumlah sumur ambles bertambah 14 titik. Terakhir milik Suroyo di RT 4.

"Data terakhir ada 14 titik. Kita belum bisa memastikan penyebabnya tapi untuk sementara lokasi diberi garis pengaman dulu," kata Haris.

BPBD, imbuh Haris, sedang mengkaji penanganan dampak kejadian ini. Haris mengatakan jika warga membutuhkan tandon air, maka akan disediakan.

"Kita sedang kaji apakah warga terdampak cukup mencari air ke tetangga atau perlu ada bak air. Kita juga siapkan," jelas Haris.

Pakar Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Wahyu Wilopo menyebut kejadian itu tidak berhubungan dengan gempa besar di Yogyakarta dan Klaten tahun 2006 silam.

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sumur warga Klaten itu ambles. Di antaranya struktur bangunan sumur hingga material endapan di lokasi sumur rapuh.

"Apalagi kalau kita melakukan pendalaman sumur gali pada waktu musim kemarau tidak diikuti dengan membangun struktur yang ada di sekelilingnya," kata Wahyu kepada detikcom.

Dosen Departemen Teknik Geologi UGM ini juga bicara jika amblesnya sumur itu karena faktor tanah yang belum terkondisikan sehingga rapuh. Daerah yang tanahnya belum terkonsolidasi kuat biasanya berada di sekitar sungai maupun pantai.

"Yang ketiga bisa akibat proses erosi di dalam sumur sendiri akibat besarnya aliran air tanah yang ada, apalagi pada saat ini curah hujan sangat tinggi," katanya.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads