Pengungsi Banjir di Kota Pekalongan Bertambah Jadi 2.672 Jiwa Malam Ini

Pengungsi Banjir di Kota Pekalongan Bertambah Jadi 2.672 Jiwa Malam Ini

Robby Bernardi - detikNews
Jumat, 19 Feb 2021 23:22 WIB
Pengungsi banjir di Kota Pekalongan, Jumat (19/2/2021) malam.
Pengungsi banjir di Kota Pekalongan, Jumat (19/2/2021) malam. Foto: Robby Bernardi/detikcom
Kota Pekalongan -

Jumlah pengungsi banjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, malam ini bertambah menjadi 2.672 orang. BPBD Kota Pekalongan mencatat pengungsi dari 17 kelurahan.

"Malam ini pukul 20.00 WIB sudah ada 2.672 jiwa yang mengungsi kembali, karena banjir," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, saat ditemui di kantornya, Jumat (19/2/2021).

Menurut Dimas, banjir di sebagian wilayah sebetulnya berangsur surut. Namun karena intensitas hujan lokal yang kembali tinggi memicu kembali terjadi genangan air di permukiman warga. Pihaknya pun sejak pagi tadi bersama TNI, Polri, dan relawan, kembali melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir tiga minggu, banjir menggenang sebagian wilayah Kota Pekalongan. Sebelumnya sebagian surut, ini tergenang lagi," jelas Dimas.

"Kita lakukan evakuasi yang kami lakukan ini untuk meminimalkan risiko yang lebih besar, mengingat masih terjadi hujan juga sejak pagi hingga malam ini," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya malam ini masih melakukan evakuasi warga terutama lansia dan anak-anak.

"Kita evakuasi warga hingga malam ini, karena air terus naik. Kita prioritaskan lansia, anak-anak dan orang yang sakit," jelasnya.

Banjir terparah menurutnya terjadi di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Utara, serta sebagian wilayah Kecamatan Pekalongan Timur.

"Hari ini ada 17 kelurahan tergenang akibat intensitas hujan yang tinggi dan lokasi wilayah yang berdampak banjir ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pekalongan Barat, Timur, dan Utara," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu titik pengungsian di Masjid Al Karomah, Tirto, Pekalongan Barat. Salah satu pengungsi, Nur Fatihah (29) warga Pekalongan Barat mengatakan sudah dua pekan dia berada di tempat pengungsian.

"Kalau soal makanan, tidak masalah. Cukuplah. Yang kurang ya pakaian yang bisa dipakai. Apalagi hujan, kita tidak bisa mencuci di sini, karena tidak ada matahari, pakaian basah," kata Nur Fatihah saat ditemui di tempat pengungsian di Masjid Al Karomah.

Pengungsi banjir di Kota Pekalongan, Jumat (19/2/2021) malam.Pengungsi banjir di Kota Pekalongan, Jumat (19/2/2021) malam. Foto: Robby Bernardi/detikcom

Dirinya mengaku pakaian yang dibawa kebanyakan pakaian anak-anak. Itupun sudah beberapa hari anak-anaknya dan dia belum ganti.

"Cucian belum kering. Masih basah semua bajunya. Makanya kalau ada bantuan pakaian layak pakai, sangat berarti buat kami," tambahnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Pengungsi lainnya, Sholikhul Bakhri (35) warga Tirto, berharap segera ada jalan keluar dari pemerintah untuk menangani banjir ini.

"Setiap setahun sekali banjir. Itu pasti. Untuk itu, saya berharap agar pihak pemerintah, bisa menanggulangi banjir, agar tahun depan tidak terjadi lagi," kata Sholikhul.

Diberitakan sebelumnya, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, kembali diterjang banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mencatat ada lebih dari 2.000 jiwa mengungsi karena banjir.

"Ya, dua hari lalu kita sudah senang, sejumlah banjir surut, pengungsi sebagian besar sudah pulang. Namun karena intensitas hujan tinggi kembali terjadi, banjir kembali lagi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Saminta, kepada detikcom, Jumat (19/2).

Dari catatan BPBD Kota Pekalongan, Jumat (19/2) pukul 12.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi bertambah mencapai 2.173 jiwa. Banjir kali ini terjadi di tiga wilayah Kota Pekalongan, yakni Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Timur.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads