Cerita Pelintasan KA di Klaten yang Dijuluki Lintasan Mbah Ruwet

Urban Legend

Cerita Pelintasan KA di Klaten yang Dijuluki Lintasan Mbah Ruwet

Achmad Syauqi - detikNews
Sabtu, 13 Feb 2021 10:44 WIB
Lintasan KA Mbah Ruwet di Klaten, Kamis (11/2/2021).
Lintasan KA Mbah Ruwet di Klaten, Kamis (11/2/2021). Foto: Achmad Syauqi/detikcom

Menurutnya, di lintasan barat desanya itu ruwet dan rawan kecelakaan sebab dulu tidak ada portal dan penjagaan linmas. Kecelakaan paling tragis terjadi tahun 2009 dialami sebuah bus pengangkut rombongan pengantin pria dari Kabupaten Sragen.

"Korban banyak, lebih 15 orang meninggal. Bus mengantar pengantin pria ke Dusun Sragon di selatan rel, tapi sudah lewat lintasan malah putar ke utara dan lewat lagi ke lintasan tapi macet di tengah sehingga ditabrak kereta," ungkap Sutarno.

Setelah kejadian itu, Pemkab Klaten memberi penjagaan linmas desa di lokasi dan diberi honor. Sejak dijaga itu kecelakaan di perlintasan berkurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah setelah dijaga kecelakaan berkurang. Tapi masih ada juga malah teman kami Sunarto tahun 2019 juga tersambar," cerita Sutarno.

Saat kejadian nahas itu, ada kereta api dari utara melintas tetapi rekannya itu mengamankan jalan di timur rel. Setelah kereta melintas lalu ke barat rel dan berdiri.

ADVERTISEMENT

"Saat itu ada kereta dari selatan ke utara dan berdiri terlalu dekat lalu terseret. Ini belum ada 1.000 harinya (almarhum)," pungkas Sutarno.

Warga Dusun Kasaran, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Wiji (67), mengatakan sejak dulu lintasan itu dinamakan Mbah Ruwet karena rawan kecelakaan.

"Dulu sering ada kejadian kecelakaan sebelum diberi palang dan penjaga. Ada yang pejalan kaki, mobil, motor bahkan gerobak sampah, pokoknya rawan," ucap Wiji kepada detikcom.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Sudiarsono, menjelaskan yang memberi nama pelintasan dengan nama Mbah Ruwet adalah masyarakat. Dimungkinkan karena konon ada makam.

"Yang ngasih nama ya masyarakat sekitar. Mungkin karena terkait legenda makam Mbah Ruwet, kalau dinas lintasan itu disebut JPL atau jalan perlintasan," jelas Sudiarsono saat ditemui detikcom di kantornya.

Menurutnya, sebelum ada penjagaan dan portal, lintasan KA itu memang rawan kecelakaan. Tapi setelah dijaga linmas dan diberi portal buka tutup kecelakaan berkurang.

"Sejak dijaga petugas tahun 2010, baru dua kali kejadian. Terakhir petugas jaga yang lengah dikira hanya satu KA tidak tahu dari arah berlawanan kereta lain lewat," imbuh Sudiarsono.


(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads