Dia memperkirakan usia fosil gajah itu berumur 700 ribu tahun sampai 1,5 juta tahun yang lalu. Fosil gajah itu ditemukan di lapisan tanah slumprit.
"Kebetulan ditemukan slumprit. Satu usia, ya diperkirakan berusia 700 ribu sampai 1,5 juta atau pada masa plestosen. Karena kebetulan ada beberapa formasi dan perubahan alam di wilayah perbukitan Patiayam," jelas Jamin.
Jamin mengatakan sebelumnya pada bulan Desember 2020 lalu juga ditemukan fosil gading gajah utuh sepanjang tiga meter. Fosil gading gajah purba itu ditemukan di wilayah permukiman warga di Desa Terban, Kecamatan Jekulo. Hanya penemuan itu bukan yang terpanjang. Karena pada tahun 2008 silam ditemukan fosil gajah purba utuh sepanjang 3,7 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang besar utuh itu galian 2020 Desember panjang 3 meter utuh, 3 meter kurang 4 sentimeter. Ditemukan Desa Terban. Ini kebetulan tidak terpanjang. Kalau yang terpanjang itu depan. 3,7 meter, tahun 2008 silam," kata dia.
Jamin menambahkan setelah digali, fosil itu akan dilakukan konservasi hingga rekonstruksi fosil di Museum Purbakala Patiayam. Sampai saat ini ada 8.000 fosil purbakala yang sudah teridentifikasi di museum.
"Setelah digali, kita lakukan konservasi manual pendataan, setelah nanti dimasukkan ke database. Kita rekonstruksi. Kita satukan. Jumlah fosil di Museum Patiayam terdata 8.000 fosil terindentifikasi. Belum penemuan baru 2019 sampai sekarang," tambah Jamin.
(mbr/mbr)