Nurdin Halid Dapat Gelar Doktor Honoris Causa dari Unnes

Nurdin Halid Dapat Gelar Doktor Honoris Causa dari Unnes

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 11 Feb 2021 16:14 WIB
Nurdin Halid menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Kamis (11/2/2021)
Nurdin Halid menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Foto: dok. Unnes
Semarang -

Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Nurdin Halid, mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa ke Nurdin Halid ini juga diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak pemberian gelar itu.

Dalam acara itu Nurdin Halid menyampaikan orasi ilmiah berjudul 'Penguatan Industri Olahraga Berbasis Koperasi Multi Pihak'. Nurdin memaparkan dua argumentasi dasar perlunya pendekatan ekonomi terapan dalam pengembangan industri olahraga nasional.

"Salah satu 'jalan baru' itu ialah 'koperasi multi-pihak'. Perusahaan koperasi milik multi-stakeholders menjadi episentrum seluruh proses bisnis sebuah industri olahraga. Perusahaan koperasilah yang mempertemukan dan mengoptimalkan peran dan kontribusi masing-masing elemen dalam ekosistem industri olahraga," kata Nurdin dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (11/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai sebuah bisnis, maka perusahaan Koperasi Multi-Pihak ini yang menjalankan sistem ekonomi berbagi atau sharing economy yang menjadi trend bisnis mutakhir," sambungnya.

Pantuan acara lewat akun YouTube Unnes, Nurdin juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan ini. Dia juga sempat menyinggung Rektor Unnes yang menerima kritik atas penganugerahan Doktor Honoris Causa ini.

ADVERTISEMENT

"Pak Rektor, karena bapak saya ada di sini bersama ketua senat dan seluruh senat. Mungkin karena saya juga bapak dibully. Itu bagian dari hidup dan kehidupan. Tiada manusia tanpa masalah, tidak ada masalah tanpa penyelesaian, tidak ada penyelesaian tanpa hikmah," ujar Nurdin di ujung orasi ilmiahnya.

"Insyaallah bapak memberi gelar pada saya bukan abal-abal dan bukan gelontorkan tanpa dasar. Insyaallah semua bernilai ibadah. Masa lalu tidak boleh mengekang masa depan yang lebih baik," sambungnya.

Nurdin juga bicara soal aksi penolakan dari mahasiswa terkait penghargaan Doktor Honoris Causa itu. Nurdin Halid menyebut hal itu biasa dalam demokrasi.

"Dalam demokrasi biasa ada pro dan kontra, itu biasa saja bagi saya, itu bukan hal yang luar biasa, itu biasa saja dan itu hak mereka, tidak semua orang pasti setuju pada suatu keputusan, pasti ada yang setuju, ada yang tidak setuju, dan itu hak mereka," ujar politikus Golkar ini.

Terpisah, Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengatakan penganugerahan kepada Nurdin Halid ini berdasarkan Peraturan Menristekdikti Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2016 Tentang Gelar Doktor Kehormatan dan Peraturan Rektor Nomor 21 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Gelar Doktor Honoris Causa.

"Didasarkan kajian Program Studi Doktor Pendidikan Olahraga di Pascasarjana Universitas Negeri Semarang terhadap kinerja persepakbolaan nasional pada masa kepemimpinan Nurdin Halid, yang dianggap memiliki kontribusi terhadap dimulainya pendekatan industry dalam pengelolaan organisasi sepakbola di Indonesia," kata Fathur dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga hadir dalam acara tersebut mengapresiasi langkah Unnes memberi penghargaan kepada Nurdin Halid. Menurutnya, Nurdin Halid selalu memanfaatkan posisi dan pengaruhnya untuk kemajuan koperasi dan industri sepakbola Indonesia.

"Beliau juga berhasil mengganti 'baju amatir' klub PSM Makassar dengan 'baju profesional'. Sukses menjadikan Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah Liga Champions Asia 2001, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, dan calon resmi tuan rumah Piala Dunia 2022. Berbagai pencapaian tersebut tentunya lahir dari gagasan besar, spirit yang kuat, dan kemampuan lobi tingkat tinggi di level nasional maupun internasional," puji Bamsoet soal Nurdin Halid.

Selanjutnya soal aksi protes mahasiswa Unnes soal gelar Doktor Honoris Causa ke Nurdin Halid...

Sementara itu, Presiden BEM Unnes, Wahyu Pratama, mengaku memprotes penghargaan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa untuk Nurdin Halid. Mereka keberatan gelar kehormatan ini diberikan kepada napi koruptor dan melakukan aksi penolakan dengan simbol mengangkat kartu merah.

"Mengingat track record yang dimiliki Nurdin Halid tidaklah bisa dikatakan layak untuk menerima gelar kehormatan tersebut. Nurdin Halid merupakan mantan narapidana korupsi pada masa lampau," kata Wahyu kepada wartawan.

"Maka dengan serangkaian track record yang kontroversi dari sosok Nurdin Halid sebagai calon penerima gelar kehormatan, BEM se-Unnes Raya melakukan aksi diam di depan Rektorat dan pemberian kartu merah kepada pimpinan kampus," tegasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads