Sebagian wilayah Kota Pekalongan yang terendam banjir kini berangsur surut. Titik-titik pengungsian juga mulai ditinggalkan warga.
"Alhamdulillah dari pantauan kami, sudah ada titik pengungsian yang kosong, artinya apa, satu indikasi air sudah mengalami penyusutan," kata Saminta, Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Rabu (10/02).
Dari total empat kecamatan yang terendam banjir, kini tinggal dua kecamatan. Saminta mengatakan dua kecamatan yang kini terbebas dari banjir yakni wilayah Kecamatan Pekalongan Selatan, dan Pekalongan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di daerah Sampangan Kelurahan Kauman, Pekalongan Timur, hampir semua pengungsi pulang," terangnya.
Dia menyebut untuk banjir di Kecamatan Pekalongan Selatan sudah surut sejak Selasa (9/2) kemarin. Sehingga di wilayah itu juga tak ada lagi pengungsi.
"Yang masih ada (pengungsian) di Pekalongan Barat sama Pekalongan Utara. Genangan air masih ada juga," ujar Saminta.
"Genangan air ini, terutama di Utara, di Utara terjadi antrean air yang menuju ke sana ya, kalau dirata-rata masih 50 cm," tambahnya.
Saminta mengatakan di Pekalongan Barat, Kelurahan Pasirkratonkramat (PKK) sampai Kelurahan Bandega, Pekalongan Utara ketinggian air juga masih tinggi.
"Kalau di Bandengan juga masih tinggi, pantauan kami sampai Bandengan tadi masih di atas lutut," ucapnya.
Saminta memastikan jumlah pengungsi akibat banjir Kota Pekalongan berkurang. Pihaknya masih akan mengupdate data jumlah warga yang mengungsi.
"Yang jelas untuk jumlah pengungsian yang Utara masih bertahan, ya," katanya.
Dia menyebut hari ini cuaca di Kota Pekalongan tampak cerah. Sehingga hari ini pihaknya memaksimalkan penggunaan pompa air untuk menyedot banjir di permukiman warga.
"Hari ini kita maksimalkan keberadaaan pompa air, mengingat ketinggian permukaan air sudah menurun," jelasnya.
Pantauan di lokasi, sejumlah pompa air mulai dinyalakan untuk menyedot genangan banjir. Salah satunya di rumah pompa air Kelurahan Klego yang sudah beroperasi sejak pagi.
Ketinggian genangan pun makin berkurang setelah disedot dengan pompa air. Sementara itu, kondisi Jalur Pantura yang berada di Tirto, kini juga berangsur surut.
(ams/mbr)