Banjir di Kota Semarang, Jawa Tengah sore ini berangsur surut. Kawasan Kota Lama yang semula tergenang kini sudah surut, namun di beberapa tempat masih terlihat menyisakan genangan.
Pantauan detikcom, sore ini, ruas jalan utama yang kemarin terendam banjir seperti Jalan Supriyadi, Jalan Soekarno-Hatta, ujung Jalan MT Haryono saat ini sudah surut dan bisa dilalui lancar. Bundaran bubakan Kota Lama terpantau masih ada genangan namun masih bisa dilewati kendaraan. Sementara kawasan Kota Lama Semarang seluruhnya sudah surut.
Dimintai konfirmasi, Wali Kota Semarang, Hendrar Pribadi (Hendi) mengatakan beberapa titik yang masih tergenang yaitu Kecamatan Genuk ada di Kelurahan Kaligawe, Genuksari, Muktiharjo Lor. Kemudian di Kecamatan Pedurungan ada di Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Dempel, kemudian di daerah Semarang Barat di Purianjasmoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Jalan Gajah, Cebolok Gayamsari masih ditutup warga karena air cukup tinggi," kata Hendi kepada wartawan di kantor Balai Kota Semarang, Minggu (7/2/2021).
Hendi mengatakan dari laporan per pukul 11.00 WIB tadi, ketinggian genangan air bervariasi dan tertinggi 80 sentimeter di Kaligawe. Kemudian di Purianjasmoro yang warganya sempat dievakuasi, ketinggian air sekitar 30-50 sentimeter.
"Purianjasmoro ketinggiannya masih lumayan masih 30-50 cm," ujarnya.
Sementara untuk jalur protokol di Kota Semarang saat ini sudah bisa dilalui. Banjir yang menggenangi Kota Lama Semarang dan jalan yang berada di depan Stasiun Tawang juga sudah surut.
"Kota Lama yang seharusnya selesai urusan banjir sampai malam kemarin air tidak bisa keluar. Kali Semarang dan Kali Baru, Polder Tawang penuh jadi limpas lagi. Sampai semalam belum tuntas tapi tadi pagi lewat sudah selesai," ujarnya.
Hendi mengatakan pengungsi banjir di Semarang kini sudah mulai kembali ke rumahnya. Beberapa di antaranya memilih mengungsi di rumah saudaranya atau bahkan di hotel.
"Di Puri Anjasmoro sebagian besar menengah ke atas, kemarin disiapin truk TNI Polri dan Satpol. Umumnya menginanp di hotel atau geser ke Kodim dan dijemput ke rumah saudara. Pengungsian di Semarang Barat tidak ada," jelas Hendi.
"Tercatat yang masih di Genuk di satu atau dua musala. Jumlah tidak banyak satu musola 10-20 KK. Di Pedurungan di Tlogosari Kulon. Semalam 3 KK bersiap pulang," sambungnya.
Selanjutnya evaluasi Pemkot soal banjir yang mengepung Semarang semalam...
Hendi menyebut dari evaluasi banjir Semarang tadi malam, pihaknya berencana untuk meningkatkan kapasitas pompa air. Sebab perkembangan iklim dan cuaca ekstrim membuat pompa yang ada tak bisa mengatasi limpahan air.
"Evaluasi kejadian, kapasitas pompa tingkatkan. Yang kita punya itu cukup saat curah hujan atau kapasitas dihitung tahun 2013 lalu. Dengan perkembangan iklim luar biasa termasuk kemarin hujan ekstrim, evaluasi pompa ditambah sehingga mampu buang air secara cepat," kata Hendi.
"Drainase harus diperbaiki, mungkin sudah tidak bisa menampung. Saluran dengan kapasitas besar jadi prioritas. Kemudian berharap normalisasi sungai termasuk tanggul laut dan jalan tol dari pemerintah pusat, sudah dimulai dari Demak, semoga tahun ini bisa dimulai yang di Semarang," jelas Hendi.
![]() |
Selain banjir, KotaSemarang juga mencatat ada 27 titik longsor pada Sabtu (6/2) kemarin. Akibat peristiwa ini dua orang tewas tertimbun longsor di Jomblang, sementara dua orang meninggal akibat tersengat listrik saat banjir. Pihaknya saat ini masih berkoordinasi soal bantuan warga terdampak bencana banjir maupun longsor.
"Selebihnya untuk fisik dari longsoran kalau hujan sudah mulai mereda akan dibangun dengan dana tak terduga," tegasnya.