Semarang Dikepung Banjir: Kota Lama Tergenang-Bandara Sempat Tutup

Round-Up

Semarang Dikepung Banjir: Kota Lama Tergenang-Bandara Sempat Tutup

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Minggu, 07 Feb 2021 10:00 WIB
Kondisi banjir di Kota Semarang, Sabtu (6/2/2021) malam.
Kondisi banjir di Kota Semarang, Sabtu (6/2/2021) malam. (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Kota Semarang, Jawa Tengah semalam dikepung banjir. Kawasan permukiman hingga wisata seperti Kota Lama digenangi banjir, bahkan bandara Ahmad Yani Semarang sempat ditutup gara-gara runway tergenang.

Sejak Sabtu (6/2) pagi, laporan soal banjir terdengar di beberapa daerah seperti Pedurungan, Ngaliyan, Mangkang, Genuk, dan lainnya. BPBD Kota Semarang mencatat banjir terjadi di 76 Kelurahan, dan 10 kecamatan. Tim Basarnas bahkan sempat melakukan evakuasi warga di daerah Purianjasmoro.

Jalur utama Pantura Mangkang dan Terboyo pun sempat tergenang sehingga lalu lintas terganggu. Beberapa akses jalan perkotaan juga terdampak seperti di Jalan Soekarno-Hatta, beberapa titik terendam bahkan di bawah jembatan tol di sana tidak bisa dilewati kendaraan kecil hingga tadi malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Transportasi umum seperti pesawat dan kereta juga ikut terdampak. Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang terpaksa ditutup hingga Minggu (7/2) pagi ini karena runway tergenang air.

"Sampai dengan saat ini (kemarin) terdapat 21 penerbangan yang terdampak baik kedatangan maupun keberangkatan dengan rute penerbangan dari dan ke Jakarta, Pangkalan Bun, Banjarmasin, Surabaya, dan Makassar," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/2/2021).

ADVERTISEMENT

Pagi ini bandara Ahmad Yani Semarang sudah kembali, namun keberangkatan kereta api (KA) di Stasiun Tawang masih terganggu gara-gara banjir. Bahkan, ada dua rute yang dialihkan.

"KA yang dialihkan rutenya adalah KA-KA jarak jauh: KA Argo Bromo anggrek, KA Dharmawangsa dialihkan lewat jalur selatan mulai dari Stasiun Gambringan menuju solo. Sedangkan KA Maharani dari Surabaya mestinya tujuan Semarang, hanya berakhir di Stasiun Brumbung," kata Humas PT KAI Daop IV Semarang, Krisbiyantoro, Minggu (7/2).

"Pola operasi, penumpang dioper dengan menggunakan Bus. Sedangkan KA lokal Kaligung Semarang-Tegal semua berjalan normal," sambungnya.

Akibat banjir ini, seorang warga dilaporkan tewas tersetrum listrik di rumahnya. Lokasi rumah ini berada di daerah Bugangan, Kecamatan Semarang Timur.

"Meninggal dunia kesetrum listrik di rumah waktu tancapkan stok kontak karena di dalam banjir atas nama M Imron," kata Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono kemarin.

Banjir di Kota Semarang langsung surut di hari yang sama, namun beberapa titik masih tergenang. Selain banjir, bencana longsor juga dilaporkan terjadi di Semarang. Akibat longsor ini seorang warga di Genuk Krajan, Jomblang, Tegalsari, Kecamatan Candi tewas tertimbun.

"Tebing longsor sekitar pukul 05.45 WIB yang meninggal dunia ibu Maemunah 63 tahun di Jalan Jomblang RT O3/RW I Kelurahan Jomblang Kecamatan Candi," ujar Winarso.


Selengkapnya soal banjir di Semarang, dari Wali Kota Hendrar Prihadi hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono...

Simak video 'Semarang Banjir, Kota Lama 'Little Netherland' Ikut Tergenang':

[Gambas:Video 20detik]



Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Pribadi (Hendi) mengatakan ada tiga faktor penyebab banjir di Semarang, mulai dari hujan merata sehingga ada kiriman air dari Kabupaten Semarang.

"Kemudian drainase sekunder di perkotaan dan karena rob. Dulu bisa diatasi dengan pompa, embung, dan polder," kata Hendi.

Pihaknya akan mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas pompa yang ada. Anggaran juga akan disiapkan untuk penanganan banjir di Semarang.

"Beberapa pompa yang kita kelola juga harus dievaluasi. Agar ketika hujan intensitas tinggi bisa diatasi," ujarnya.

Terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga meninjau banjir di kawasan Kota Lama Semarang. Basuki menyebut siklus hujan lebat terjadi 50 tahunan.

"Berdasarkan data curah hujan, ini ekstrim seperti prediksi BMKG, 171 milimeter hujan, menurut hitungan hidrologi, return period atau periode ulangnya 50 tahunan," kata Basuki di kawasan Berok Kota Lama, kemarin.

Basuki mengatakan ada tiga pompa air di Semarang. Namun, satu di antaranya macet sehingga tidak bisa menyedot air.

"Dipompa ada 3 pompa, satu masih macet akan diperbaiki dan hidupkan," ucapnya.

Basuki menambahkan terjadi luapan di Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe yang masuk Wilayah Sungai Pemali Juana. Ditambah pompa yang macet sehingga air tidak bisa dialirkan ke sungai.

"Kalau penanganan banjir di Semarang, hari ini di kali Bringin juga meluap kemudian di kali Plumbon Kaligawe meluap. Itu sebenernya kebetulan air pasang tinggi 1,4 meter. Pompa memang menentukan," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(alg/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads