5 Hari Terisolir Banjir, Warga di Kudus Ini Andalkan Transportasi Perahu

ADVERTISEMENT

5 Hari Terisolir Banjir, Warga di Kudus Ini Andalkan Transportasi Perahu

Dian Utoro Aji - detikNews
Kamis, 04 Feb 2021 11:04 WIB
Dapur umum korban banjir di Kudus, 4/2/2021
Dapur umum korban banjir di Kudus. (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Banjir akibat luapan Sungai Wulan di Kudus, Jawa Tengah berangsur surut. Meski surut aktivitas warga di Dukuh Karangturi Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu lima hari menggunakan perahu karena genangan banjir.

"Alhamdulillah sudah menurun di wilayah Setrokalangan 40-50 cm. Yang terparah masih di Jalur Karangturi (Desa Setrokalangan) karena genangan air masih tinggi," kata Staf BPBD Kudus, Mas Agus Hartono saat ditemui di lokasi, Kamis (4/1/2021).

"Sejak hari Minggu (31/1) mereka aktivitas menggunakan perahu. Perahunya ada tujuh perahu yang disiapkan," sambung dia.

Dari pantauan di Dukuh Setro, Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu berangsur surut, Kamis (4/1) pukul 9.30 WIB. Ketinggian air di jalan tinggal 40 cm. Bahkan genangan air di jalan sudah tidak ada lagi.

Sedangkan genengan air pemukiman warga Desa Kedungdowo juga turun drastis. Terlihat warga yang rumahnya sudah tidak tergenang air mulai bersih-bersih.

Hartono mengatakan adapun wilayah terdampak banjir di Kecamatan Kaliwungu dan Jati berangsur surut. Penurunan debit air hingga 50 cm. Sedangkan di Kecamatan Undaan dan Mejobo juga ketinggian air sudah surut.

"Dari Setrokalangan, Kedungdowo, Banget, Gamong, Blimbing, Kaliwungu. Sementara di Kedungdowo ada, Banget, ada. Lalu di Pasuruan, Jati Wetan (Kecamatan Jati), di (Kecamatan) Undaan itu Karangrowo ada. (Kecamatan Mejobo itu di Kirig dan Temulus ketinggian air tadi malam 60 cm. Ada yang masuk rumah. Variasi 10 -40 cm. Dan ini laporannya sudah turun," jelasnya.

Camat Kaliwungu Satria mengatakan wilayahnya yang terdampak banjir sudah surut. Dia mengatakan seperti di jalan menuju Dukuh Karangturi ketinggian air mencapai 20-50 cm. Sedangkan di pemukiman warga tidak tergenang air banjir.

"Relawan BPBD bersama Satgas PBP kecamatan menggunakan perahu untuk mobilitas warga yang masuk atau keluar dukuh Karangturi," kata Satria ditemui di lokasi pagi ini.

Satria mengatakan ketinggian air di wilayah terdampak banjir menurun drastis. Menurutnya ketinggian air tinggal 20-60 cm. Karena kata tidak sudah tidak ada lagi air melimpas dari spillway Sungai Wulan.

"Namun karena intensitas hujan masih cukup tinggi menyebabkan banjir juga masih tinggi," jelas dia.

Dia mengatakan sampai hari kelima ini ada 35 jiwa warga Desa Setrokalangan yang mengungsi di Posko Pengungsian. Di pengungsian itu terdapat dua ibu hamil.

"Sedangkan posko dapur umum telah kita dirikan untuk menunjang kebutuhan pangan warga yang terdampak banjir," tandas Satria.

(mbr/sip)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT