Fenomena angin puting beliung ternyata kerap terjadi di perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Angin puting beliung ini bahkan jadi fenomena tahunan.
"Memang kerap terjadi puting beliung di WGM, itu fenomena tahunan. Berdasarkan catatan kami semuanya terjadi di perairan dan tidak menimbulkan kerusakan, tidak ada korban jiwa maupun luka atau kerusakan materiil," kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto kepada detikcom via telepon, Kamis (21/1/2021).
Bambang menerangkan angin puting beliung atau yang dikenal warga setempat cleret tahun itu hanya terjadi di perairan Waduk Gajah Mungkur. Puting beliung itu juga belum pernah dilaporkan ke daratan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Durasi pusaran angin, kata Bambang, paling lama sekitar 15 menit. Selama ini hanya berputar dan berpindah tempat namun tetap di perairan waduk.
"Kerusakan perahu juga tidak terjadi. Begitu ada puting beliung, nelayan maupun pemancing dan warga segera bergerak menjauh," jelas Bambang.
Bambang mencontohkan angin puting beliung serupa sempat terekam pada 2017-2018 silam di perairan dekat Kecamatan Nguntoronadi. Namun, ukurannya tidak sebesar puting beliung di Desa Sendang, Rabu (20/1) kemarin.
"Sekali lagi saya sampaikan, ini fenomena tahunan, tapi ya tidak setiap tahun pasti terjadi. Kadang terlihat dan terekam cukup jelas, kadang hanya kecil," ujar dia.
Dia pun mewanti-wanti nelayan dan warga ketika mengetahui ada puting beliung segera menjauh. Bambang meminta warga jangan berlindung di bawah pohon atau bangunan yang tidak kokoh saat ada puting beliung.
Pihaknya juga menegaskan, tidak ada kejadian ikan mati akibat puting beliung.
"Insting hewan itu lebih sensitif. Jadi kalau akan ada bencana, hewan-hewan akan menyingkir duluan. Contohnya kalau ada gunung yang mau meletus, hewan-hewan pasti turun gunung," terangnya.
Untuk diketahui, angin puting beliung raksasa terlihat di atas Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Ukurannya cukup besar dan berputar sekitar 10-15 menit. Kali pertama angin terlihat di atas perairan sekitar Desa Sendang Kecamatan Wonogiri. Selanjutnya bergerak ke arah barat lantas ke selatan.
Setelah angin bergerak ke arah selatan, angin kemudian menghilang. Tidak ada laporan kerusakan apapun akibat peristiwa itu. Sementara itu, BMKG menyebut fenomena itu sebagai waterspout.
"Waterspout adalah angin puting beliung yang berada di atas permukaan air (dapat berupa danau maupun laut). Waterspout terhubung dengan beberapa awan, seperti cumulus congestus, cumuliform dan cumulonimbus," papar Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko kemarin.
Tonton video 'Mengenal Water Spout yang Terjadi di Gajah Mungkur Wonogiri':