Pecat 2 Adiknya, Sultan HB X: Gaji Buta 5 Tahun Tak Tanggung Jawab

Pecat 2 Adiknya, Sultan HB X: Gaji Buta 5 Tahun Tak Tanggung Jawab

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 21 Jan 2021 12:12 WIB
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (21/1/2021).
Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)

BAB I
GUSTI KANGJENG RATU MANGKUBUMI
HAMEMAYU HAYUNING BAWONO LANGGENG ING MATARAM
Wakil Penggedhe, Kawedanan Hageng Punakawan PARWABUDAYA KARATON
NGAYOGYAKARTA HADININGRAT Ingsun kersakake dadi Penggedhe Kawedanan Hageng Punakawan PARWABUDAYA KARATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT

Sabanjure kalungguhane GUSTI BANDARA PANGERAN HARYA Drs. Haji YUDANINGRAT, MM minangka Penggedhe ana ing Tatarakite Peprintahan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, ingsun jabel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BAB II
GUSTI KANJENG RATU BENDARA
Wakil Penggedhe, kawedanan Hageng Punakawan NITYABUDAYA KARATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT, ingsun kersakake dadi Penggedhe Kawedanan Hageng Punakawan NITYABUDAYA KARATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT

Sabanjure kalungguhane GUSTI BANDARA PANGERAN HARYA Haji PRABUKUMO, S.Psi minangka Penggedhe ana ing Tatarakite Peprintahan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, ingsun jabel.

ADVERTISEMENT

Dhawuh Dalem iki wiwit tumindak miturut tanggal nalika ingsun dhawuhake.

Katetepake ing Ngayogyakarta Hadiningrat

Tanggal kaping: 16 Bakdamulud JIMAKIR 1954

Utawi Surya kaping : 2 Desember 2020

HAMENGKU BAWONO KA 10

Terkait hal tersebut, Gusti Prabu mengatakan dia tidak pernah merasa melakukan kesalahan sehingga akhirnya dipecat dari jabatannya di Keraton Yogyakarta. Untuk itu dia ingin agar masyarakat Yogyakarta tahu kebenarannya.

"Sabar bersabar, kalau saya dengan dhimas Yudho (GBPH Yudhaningrat) dipun jabel kalenggahanipun, artinya itu dipecat. Karena itu saya membuat ini (pernyataan tertulis) agar warga DIY tahu, kalau saya dan dhimas Yudho itu tidak salah," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/1/2021).

Selain itu, Gusti Prabu juga menaruh sangsi karena kesalahan penulisan nama dan juga nama Hamengku Bawono Ka 10. Pasalnya dia menilai nama tersebut tidak pernah mengangkatnya.

"Pertama, Keraton Yogyakarta tidak mengenal nama Bawono, artinya surat ini batal demi hukum. Kemudian, nama saya dalam surat juga keliru dan yang mengangkat saya dulu almarhum Bapak Dalem HB IX 8 kawedanan, bebadan dan tepas, diteruskan Hamengku Buwono X," ujarnya.

Lebih lanjut, Gusti Prabu mengaku mengambil keputusan untuk tidak aktif lagi di Kraton sejak enam tahun silam, tepatnya setelah adanya Sabdatama dan Sabda Raja dari Sri Sultan kala itu.

"Artinya, mengapa orang salah tidak mau mengakui kesalahannya, malah memecat yang mempertahankan kebenaran, yaitu kesungguhan pikiran, niat dan hati yang mulia untuk mempertahankan adat istiadat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sejak HB I hingga HB IX," ucapnya.


(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads