Warga yang mengungsi di Gedung Serba Guna Sampangan akibat banjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai mengeluh pusing, gatal-gatal, hingga muntah-muntah. Tampak petugas PMI telah bersiaga di lokasi pengungsian itu.
Pantauan di lokasi, pengungsi di Kelurahan Sampangan, Kota Pekalongan, Selasa (19/1/2021), tampak didominasi lansia, wanita dan anak-anak. Tercatat ada 29 KK dengan 111 jiwa yang mengungsi di lokasi tersebut.
Salah seorang pengungsi, Muamalah (46), tampak memeriksakan dirinya ke petugas PMI yang bersiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluhannya gatal-gatal dan pusing. Pusing karena kurang tidur, ini baru diberi obat dan salep gatal-gatal," kata Muamalah kepada detikcom.
Salah seorang petugas PMI Kota Pekalongan, Arvian Peguh Maulana, menyebut kebayakan pengungsi yang mengeluhkan pusing dan gatal-gatal yakni lansia dan wanita.
"Jadi PMI di sini, melakukan pengecekan dan pelayanan kesehatan dasar saja. Kita standby juga mobil PMI. Banyak pengungsi yang mengeluhkan pusing, masuk angin dan mulai gatal-gatal," jelas Arvian.
"Mayoritas dialami oleh lansia dan orang dewasa. Kalau anak-anak mulai pusing dan muntah-muntah," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, terdapat 3.000 rumah warga di Kota Pekalongan terendam banjir. Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Saminta, menyebut tiga faktor pemicu banjir tersebut.
"Yang pertama air rob, yang dimulai semalam pada jam 12 malam. Kedua, hujan lokal sejak sore, dan yang ketiganya ketambahan kiriman air dari atas, yang membuat sungai Kali Loji meluap," kata Saminta saat ditemui di kantornya siang tadi.
Menurutnya, akibat hujan lokal berjam-jam, ditambah naiknya air laut (rob) dan kiriman air dari daerah atas ini, membuat permukiman warga yang berada di sepanjang jalur sungai terendam.
"Sungai Kali Loji meluap, hingga masuk ke permukiman warga. Kita catat ada 14 kelurahan yang terendam air di tiga kecamatan," jelas Saminta.
Tonton juga 'Dahsyat! Banjir Bandang Terjang Gunung Mas Puncak Bogor':
(sip/rih)