Rumah Ambruk Gegara Tanah Gerak di Purworejo Bertambah-Puluhan Rusak

Rumah Ambruk Gegara Tanah Gerak di Purworejo Bertambah-Puluhan Rusak

Rinto Heksantoro - detikNews
Selasa, 19 Jan 2021 16:10 WIB
Penampakan kerusakan rumah terdampak bencana tanah bergerak di Purworejo
Penampakan kerusakan rumah terdampak bencana tanah bergerak di Purworejo (Foto: dok BPBD Purworejo)
Purworejo -

Jumlah rumah warga yang rusak terdampak bencana tanah bergerak di Purwoerejo, Jawa Tengah makin bertambah. Hingga saat ini ada empat rumah warga yang ambruk dan puluhan lainnya rusak.

Tanah gerak ini dipicu guyuran hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Purworejo selama sepekan terakhir. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Sebelumnya ada dua rumah warga yang roboh, namun setelah itu bertambah dua lagi jadi empat rumah yang roboh karena tanah bergerak," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purworejo, Kusairi saat dihubungi detikcom, Selasa (19/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah warga yang roboh itu tercatat terjadi di Desa Tegalsari, Kecamatan Bruno, Purworejo. Mulanya rumah yang roboh hanya milik Zaenudi warga RT 07/RW 02, dan Mad Yunus warga RT 08/RW 02. Namun karena tanah masih labil, dua rumah warga lain milik Nur Tawadin dan Ali Sukron warga RT 07/RW 02 ikut ambruk.

Sementara itu, belasan rumah lain di sekitar lokasi maupun desa tetangga juga dilaporkan rusak karena lantai dan dindingnya retak. Warga yang terdampak pun diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari korban jiwa.

ADVERTISEMENT

"Di Desa Tegalsari yang rusak ada 14 rumah dan 1 musala, di Desa Somoleter 24 rumah, Desa Kaliwungu 16 rumah. Untuk pengungsi ada 34 warga di Desa Tegalsari dan di Desa Kaliwungu ada 4 pengungsi," paparnya.

Penampakan kerusakan rumah terdampak bencana tanah bergerak di PurworejoPenampakan kerusakan rumah terdampak bencana tanah bergerak di Purworejo (Foto: dok BPBD Purworejo)

Tak hanya di Kecamatan Bruno, tanah gerak juga menimpa Desa Redin dan Kemiri di Kecamatan Gebang, kemudian Desa Guntur dan Legetan di Kecamatan Bener. Warga pun diminta tetap waspada dengan bencana tanah gerak ini karena curah hujan masih tinggi.

"Untuk warga terdampak dan sekitarnya agar segera mengungsi apabila turun hujan dengan intensitas sedang sampai dengan tinggi dan menjauh dari titik-titik rawan. Saat ini direncanakan bagi warga terdampak akan direlokasi ataupun dibuatkan huntara," tutup Kusairi.

Tonton juga 'Ngeri! Ada Tanah Bergerak Melorot di Banjarnegara':

[Gambas:Video 20detik]

(ams/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads