Empu ISI Solo Yakin Relief di Gedung Sarinah Karya Edhi Soenarso

Empu ISI Solo Yakin Relief di Gedung Sarinah Karya Edhi Soenarso

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 18 Jan 2021 17:33 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau lokasi penemuan relief di gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Relief tersebut akan direstorasi dan dipamerkan kepada publik saat pemugaran gedung Sarinah rampung. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau lokasi penemuan relief di gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2021). (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Solo -

Temuan relief di gedung Sarinah, Jakarta, menimbulkan pertanyaan siapa sosok pembuatnya. Empu seni rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, Bonyong Munni Ardhi, meyakini relief tersebut adalah karya almarhum Edhi Soenarso.

Edhi Soenarso merupakan sosok di balik sejumlah karya monumental era Presiden Sukarno. Antara lain Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Patung Dirgantara atau Tugu Pancoran, dan Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta.

Bonyong menceritakan dirinya pernah menjadi mahasiswa Edhi sewaktu di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta. Hubungannya dengan Edhi semakin akrab dan sering diajak ikut ke pameran, meskipun Bonyong menggeluti bidang seni lukis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah beliau meninggal sekitar empat tahun lalu, saya sudah dengar soal karya beliau di Sarinah itu, makanya kemarin baru ramai itu saya nggak heran. Tapi itu bukan hanya Pak Edhi, itu kelompoknya," kata Bonyong saat dihubungi detikcom, Senin (18/1/2021).

Bonyong mengatakan zaman kuliah dahulu memang Edhi sering menggarap proyek besar. Edhi selalu mengajak mahasiswa patung terbaik untuk turut serta.

ADVERTISEMENT

"Pak Edhi nggak pernah pulang. Mahasiswanya sampai nggak pernah ikut ujian, tapi beliau selalu menanggung biaya kuliah mahasiswanya," ujar dia.

Menurutnya, Edhi sebetulnya sering membuat karya-karya abstrak untuk nonkomersial. Namun banyak karya realis yang dia buat dan menjadi ikon-ikon di sejumlah tempat.

"Beliau merupakan tokoh realis. Banyak orang belajar realis ke beliau," katanya.

Selanjutnya, Bonyong menduga 'hilangnya' relief Sarinah terkait dengan unsur politik...

Terkait relief Sarinah yang 'hilang', Bonyong memperkirakan ada unsur politik yang melatarbelakangi. Sebab Edhi adalah sosok yang dekat dengan Soekarno.

"Salah satu kemungkinan itu karena berganti rezim, politik berubah. Pak Edhi itu Sukarnois, jadi kemungkinan masalah politis," katanya.

Sebelumnya diberitakan, menurut Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), kemungkinan besar relief di Sarinah itu dibuat oleh kelompok seniman dari Yogyakarta. Akan tetapi belum diketahui pasti siapa arsitek serta blue print-nya dari relief bersejarah tersebut.

"Relief ini menurut catatan beberapa ahli sejarah, dan seni rupa nasional, dibuat oleh kelompok seniman Yogyakarta pada masa konstruksi (1962-1966) yang menampilkan para penjaja dan pelapak yang melambangkan perjuangan rakyat kecil mencari nafkah," ungkap salah seorang tokoh dan anggota TACB, Asikin, dari keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (16/1).

"Menurut catatan pencipta tahun pembuatan relief ini adalah kelompok pematung, pelukis dari Yogyakarta. Siapa arsitek atau desainer patung ini masih ditelusuri oleh TACB juga blue print atau cetak birunya, karena penting untuk pekerjaan restorasi," sambungnya.

Selain itu, menurut Asikin karya seni ini ukurannya sangat epik serta gigantik. Diyakini karya seni ini pada saat dibuat sudah menggunakan teknologi pengecoran panel tunggal modern.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads