Fenomena lava pijar di Gunung Merapi kini menjadi daya tarik bagi masyarakat. Hamper setiap malam Merapi memuntahkan lava pijar. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pun mengingatkan masyarakat agar menikmati lava pijar dari jarak yang aman.
Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso memaparkan fenomena lava pijar Merapi telah muncul sejak tanggal 4 Januari lalu. Agus menyebut lava pijar kini menjadi daya tarik wisata.
"Lava pijar saat ini menjadi daya tarik wisata khususnya para penggemar fotografi," kata Agus dalam jumpa pers virtual, Sabtu (16/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data laporan aktivitas Merapi periode 8 hingga 14 Januari tercatat guguran lava pijar teramati sebanyak 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak.
Kendati bisa menjadi daya tarik wisata, Agus tetap mengingatkan agar masyarakat menikmati lava pijar dari jarak yang aman.
"Saat ini erupsinya masih terhitung kecil dan belum membahayakan pemukiman sehingga masyarakat bisa menyaksikan dari pemukiman mereka atau dari jarak yang aman. Ini (lava pijar) fenomena luar biasa yang sayang untuk dilewatkan," sebutnya.
Lebih lanjut, BPPTKG memberikan rekomendasi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. Kemudian untuk status Gunung Merapi saat ini di tingkat Siaga (Level III).