Ternyata, Ini Dia Makna di Balik Nama Kakak Beradik N dan Tanda Baca .

Ternyata, Ini Dia Makna di Balik Nama Kakak Beradik N dan Tanda Baca .

Dian Utoro Aji - detikNews
Minggu, 10 Jan 2021 12:39 WIB
Ali Masud (53) menunjukkan rapor anaknya yang memiliki nama terpendek. Pria asal Jepara ini memberi nama kedua anaknya dengan nama unik yakni N (28) dan tanda baca . yang kemudian diganti dengan Titik.
Ali Mas'ud (53) menunjukkan rapor anaknya yang memiliki nama terpendek (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)
Jepara -

Nama unik dan terpendek datang dari kakak beradik di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pasangan Ali Mas'ud (53) dan Kismawati (47) menamai kedua anaknya dengan nama N dan . (Titik). Seperti apa cerita di baliknya?

Pasangan suami istri itu tinggal di Desa Sinanggul RT 39/RW 8, Kecamatan Mlonggo, Jepara. Jarak dari pusat Kota Jepara sekitar 10 Km atau ditempuh dengan berkendara sekitar 15 menit.

Saat ditemui di kediamannya, Ali tengah selesai mengantar pesanan mebel. Pengusaha mebel ini tampak akrab berbincang dengan seorang yang datang ke rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali menceritakan bahwa dirinya memiliki dua anak, yakni N dan . (Titik). Untuk anak pertama yang bernama N merupakan nama yang terinspirasi dari surat Nun.

"Kalau yang N itu nama yang sudah angan-angan saya saat di bangku sekolah di Pondok Pesantren. Waktu itu di pondok pesantren Hidayah Purwogondo. Jadi tempatnya Kiai Haji Turmudi Alhidayah. Itu waktu kuliah subuh menerangkan bahwa mempunyai anak dinamai, diberikan nama yang bagus-bagus, diambilkan dari Alquran," kata Ali Mas'ud (53) saat ditemui di kediamannya di Desa Sinanggul, Jepara, Kamis (7/1/2021).

ADVERTISEMENT

Anak pertamanya, N, lahir pada tahun 1992. Sempet terpikir untuk memberi nama Nun, Ali akhirnya memutuskan untuk memberi nama putra sulungnya N.

"Terus saya ingin mempunyai anak seperti apa yang terangkan oleh Pak Kiai. Maka dari itu saya mempunyai inspirasi ambilkan nama dari Alquran. Itu dari surat nun, dari surat nun itu kalau anak sekarang dipanggil Nun. Kelihatan kurang gimana anaknya protes. Setelah itu saya jadi nama N, itu dari surat Nun," sambungnya.

Kemudian untuk nama anak keduanya yang juga unik, yakni . (Titik) ternyata memiliki makna mendalam. Ali berharap putrinya itu memiliki tujuan hidup yang pada titik penghabisan, karena tanda baca itu bermakna penutup tulisan.

"Kalau yang . (Titik) itu. Setiap nama mempunyai angan-angan, mempunyai cita-cita yang bagaimana. Itu saya namai titik itu, setiap orang itu mempunyai tujuan. Sampai nama itu saya mempunyai inspirasi tujuan orang apa ya. Tujuan itu ya titik. Sebelum sampai belum sampai titik penghabisan akan dikejar terus. Terus saya namai Titik," papar Ali.

Ali memiliki cerita tersendiri soal nama anak-anaknya yang unik tersebut. Saat kecil N sempat sakit dan dirawat di rumah sakit. Namun saat mengurus adminitrasi perawat sempat tidak percaya jika putranya bernama N saja.

"Asalnya saya anak saya sakit, terus saya bawa ke rumah sakit. Saya di situ ada pendaftaran, saya didaftar, namanya N itu dia tidak percaya. Sampai ya tidak percaya dikira main-main," jelas Ali.

Namun karena sempat ramai saat di rumah sakit, justru nama N mulai dikenal oleh masyarakat. Bahkan kata dia ada wartawan yang datang ke rumahnya menanyakan soal nama N. Hingga akhirnya nama N mendapatkan penghargaan pada zaman presiden Gus Dus. Ali mendapatkan penghargaan rekor MURI nama terpendek pada tahun 2000 lalu.

"Tidak tahu ada wartawan ke sini, apa benar namanya N. Setelah itu banyak orang tahu. Wartawan dari luar, Jakarta, seluruh Indonesia banyak setiap hari. Masih kecil masih TK. Waktu itu Presidennya Pak Gus Dur sempat diundang ke sana. Ketemu pak Gus Dur, itu kan ada MURI pokoknya yang pakai ter, ter, ter itu," terang dia.

Selanjutnya pertimbangan Ali soal mengganti nama tanda baca . menjadi Titik untuk anak keduanya...

Tonton juga 'Unik Nama Kakek Dusun Karangasem Benjeng Gresik':

[Gambas:Video 20detik]

Kemudian . (Titik) lahir pada tahun 2000. Menurutnya nama . (Titik) waktu sekolah dasar ditulis tanda baca titik. Namun setelah waktu kelas 6 SD nama tanda baca itu diganti dengan huruf. Sebelumnya ditulis tanda baca . kemudian diganti ditulis dengan huruf Titik.

"Ya sempat masalah dengan teman-temannya, yang ada di desa itu. Dilecehkan diejek, dipanggil pithik-pithik (ayam-ayam) dia malu, anak kecil mentalnya juga belum kuat," cerita Ali.

"Waktu ujian kelas 6 SD itu kan tidak bisa kan masuk, hanya pakai tanda titik kan ndak bisa tidak masuk di komputer. Nilainya tidak masuk. Daripada dia tidak sekolah, diganti tidak apa-apa, namanya tetap Titik. Sekarang pakai huruf," sambungnya.

Kini N berusia 28 tahun sudah menikah dan tinggal di Semarang. N menjadi seorang perawat dan sudah memiliki anak, sedangkan Titik kini masih kuliah semester tiga di Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara.

"Untuk kakaknya umur 28 tahun, adiknya 20 tahun. (N) Sudah kerja, sudah punya anak. Anaknya tak kasih nama, tapi orang tuanya tidak mengikuti," beber Ali.

Sementara itu, Ibu N dan Titik, Kismawati (47) mengaku sempat protes ketika anak-anaknya diberikan nama yang unik dan terpendek. Meski begitu, dia akhirnya menuruti sang suami atas pemberian nama kepada anak-anaknya.

"Sempat protes, namanya kok N. Aneh-aneh saja. Namun akhirnya manut saja," jelas Kismawati.

Ali Mas'ud (53) menunjukkan rapor anaknya yang memiliki nama terpendek. Pria asal Jepara ini memberi nama kedua anaknya dengan nama unik yakni N (28) dan tanda baca . yang kemudian diganti dengan Titik.Titik menunjukkan rapornya saat masih menggunakan nama tanda baca . sebelum diganti dengan Titik. Foto: Dian Utoro Aji/detikcom

Kismawati menyebut N memiliki sifat baik dan penurut kepada orang tua. Sementara anak keduanya . (Titik) terbilang anak yang tomboi. Keduanya sering bertengkar saat waktu sekolah di SMP dulunya.

"Yang N, itu bocahnya manut (menurut), maksudnya diperintah apa saja manut. Nanti jam 11 pulang bocahnya memang manut. Kalau adiknya Titik bocahnya tomboi, gelut (berantem) sama temannya waktu sekolah MTS, iku ya kendel (berani), karo cowok digodain malahan nantang diajak gelutan (diajak berantem)," ujar Kismawati.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads