Geger Spring Bed Abal-abal Isi Kardus Seratusan Ribu Ditawarkan Sejutaan

Terpopuler di Jateng

Geger Spring Bed Abal-abal Isi Kardus Seratusan Ribu Ditawarkan Sejutaan

Robby Bernardi - detikNews
Minggu, 10 Jan 2021 09:50 WIB
Polisi mengungkap penjualan kasur pegas (spring bed) abal-abal bermotif cuci gudang yang kerap keliling kampung.
Spring bed abal-abal isi kardus (Foto: Robby Bernardi)
Pekalongan -

Kasur pegas (spring bed) buatan Tegal, Jawa Tengah jadi sorotan karena saat dibongkar berisi kardus. Padahal, kasur itu ditawarkan sejutaan dengan harga 'pabrik' cuma Rp 150 ribuan.

Untuk menarik pembeli spring bed ini ditawarkan dengan modus cuci gudang. Salah satu pembeli, Arofatur Rohman (34) mengaku ditawari kasur sping bed ini dengan harga Rp 1,2 juta dan masih bisa ditawar.

"Ya tergiur apalagi ada tulisanya garansi tiga tahun. Saya tawar untuk dikredit, uang muka Rp 300 ribu. Awalnya dia (penjual) mau. Tapi akhirnya balik lagi yang sisanya minta ditukar burung milik saya senilai Rp 600 ribu," kata Fatur saat ditemui di rumahnya, Kertoharjo, Pekalongan Selatan, Senin (4/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fatur yang mengaku tergiur dengan iming-iming diskon cuci gudang, dan garansi ini akhirnya merelakan seekor burung Raja Perling kesayangannya. Apesnya, rasa senang memiliki kasur baru itu hanya bertahan selama dua jam.

Kasur baru itu jebol usai dipakai anaknya bermain. Fatur yang merasa tertipu lalu membongkar spring bed barunya itu dan hanya menemukan lapisan kardus dengan spons tipis dengan satu pegas di tengah kasur.

ADVERTISEMENT

Fatur lalu berusaha mencari keberadaan spring bed. Kebetulan pada Minggu (3/1), dirinya menemukan ketiga pedagang spring bed serupa sedang saat melintas di Gapuro, Warungasem Batang. Kendaraan pikap ketiganya langsung dihentikan oleh Fatur dengan dalih akan membeli spring bed, tapi harus diantar ke rumahnya.

Sesampai di rumah Fatur, ketiganya langsung dicecar oleh Fatur. Warga yang juga melihat pedagang kasur pun sempat tergiur untuk membeli spring bed dengan harga murah itu. Namun, ketiga pedagang itu justru merasa terpojok dengan banyaknya kerumunan warga dan akhirnya kabur ke Mapolsek Pekalongan Selatan karena takut dimassa.

Ketiga pedagang spring bed abal-abal isi kardus itu yakni AS (46) dan RM (47), warga Pangkah, Kabupaten Tegal dan SY (42) warga Adiwerna, Kabupaten Tegal. Kasus ini sempat ditangani Polsek Pekalongan Selatan, namun belakangan ketiga penjual itu lalu dilepas dengan alasan tidak ada unsur pidana.

"Kenapa tidak ada unsur pidananya, karena ketiganya (pedagang) ini tidak menawarkan produk ke warga. Kalau unsur pidananya justru yang pedagang yang menawarkan pertama itu," kata Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki, Selasa (5/1).

Sebelum bebas, ketiganya diminta membuat surat pernyataan yang diserahkan ke kepolisian setempat. Isi surat itu menyatakan bahwa ketiganya tidak akan menjual spring bed abal-abal isi kardus itu di wilayah Kota Pekalongan.

Belakangan diketahui, spring bed yang dijual itu merupakan buatan industri rumahan alias home industry di Kabupaten Tegal. Camat Pangkah Bambang Sihana menyebut sentra pembuatan kasur itu berada di Desa Tembok Luwung, dan ada dua produsen di Desa Gerobog Kulon.

"Untuk sementara ini, usaha usaha (spring bed) rumahan ini memang belum ada izinnya. Usaha ini sudah berjalan bertahun-tahun," kata Camat Pangkah Bambang Sihana saat meninjau lokasi pembuatan spring bed milik Riyanto, Desa Grobog Kulon, Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, Rabu (6/1).

Selanjutnya pengakuan pembuat spring bed abal-abal isi kardus...

Bambang berjanji bakal memberikan pembinaan kepada para pemilik home industry di wilayahnya. Hanya saja mengenai adanya produsen spring bed yang sempat ramai di Pekalongan karena berisi kardus, dia mengaku belum memberikan teguran.

Di dalam rumah produksi spring bed milik Riyanto yang berlokasi di Desa Grobog Kulon, tampak beberapa bahan baku berserakan memenuhi tempat produksi. Ada beberapa rangka spring bad, ada pula produk yang sudah jadi dan siap jual.

Puluhan batang kayu pines tampak teronggok di lantai. Tidak jauh dari situ, ada beberapa rangka kasur dari kayu yang sudah dirakit. Di sisi ruangan lain ditemukan pula kertas karton bekas, busa tipis, besi per, tali karet dan kain untuk covernya.

Riyanto (39) produsen spring bed di Grobog Kulon, mengaku memang terbuat dari bahan bahan tersebut. Makanya tidak mengherankan, harga jualnya sangat murah.

"Pakainya kaya gini. Makanya harga jualnya murah, Rp 155 ribu," ungkapnya kepada wartawan di rumahnya.

Riyanto mengaku tak membatasi harga jual kasur buatannya itu di tingkat sales. Dia menyebut para sales itu kemudian menjual kasur dengan cara berkeliling menggunakan pikap.

"Harga di sini punya saya Rp 155 ribu. Mereka ambil nanti kalau laku baru bayar. Mereka mau menjual berapa terserah. Sebisanya sales mau jual berapa," ungkap Riyanto.

Kasur pegas abal yang saat dibongkar berisi kardus ternyata dibuat di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Polisi dan Camat setempat pun mendatangi produsen kasur tersebut.Penampakan kerangka spring bed abal-abal yang dibuat di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Polisi dan Camat setempat pun mendatangi produsen kasur tersebut. Foto: Imam Suripto

Soal kejadian di Pekalongan, Riyanto mengaku menyesalinya. Dia juga khawatir akan berdampak pada penjualan produknya.

"Takutnya nanti berdampak pada usaha ini. Padahal kami tidak menggunakan merek apapun. Harga jualnya juga sangat jauh dibanding yang asli. Yang kami jual memang produk rumahan yang harganya murah," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads