BPPTKG: Kondisi Kubah Lava Gunung Merapi Tidak Stabil

BPPTKG: Kondisi Kubah Lava Gunung Merapi Tidak Stabil

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Sabtu, 09 Jan 2021 18:12 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (9/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada tanggal 9 Januari 2021 pukul 8:45 WIB dengan tinggi kolom 200 meter dan jarak luncur 600 meter ke arah Kali Krasak, status Siaga (level III). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (9/1/2021). (Foto: Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)
Sleman -

Kubah lava di Gunung Merapi mulai terbentuk pada 4 Januari 2021. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkap posisi kubah lava yang berada di lereng membuatnya tak stabil.

"Tentunya karena posisi (kubah lava) di lereng, ini menjadi tidak stabil," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam jumpa pers virtual melalui zoom meeting, Sabtu (9/1/2021).

Hanik menjelaskan kondisi kubah lava kali ini berbeda dengan kubah lava pada tahun sebelumnya. Sehingga ketika magma muncul ke permukaan langsung menjadi lava pijar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena begitu magma muncul, langsung menjadi lava pijar. Jadi ini berbeda dengan kubah lava 2018 atau kubah lava sebelumnya yang posisinya di tengah tapi tidak terlalu di lereng. Biasanya pada saat (kubah) lava awal muncul, ini belum terjadi guguran lava pijar," urainya.

Hanik menjelaskan dengan lokasi kubah lava yang berada di lereng membuat fenomena guguran lava pijar akan terus terjadi.

ADVERTISEMENT

"Selama masih ada pergerakan magma dari dalam menuju permukaan berarti nanti masih ada (guguran lava pijar) dan masih diindikasikan dengan adanya seismisitas yang masih tinggi berarti memang aktivitas guguran lava pijar akan terus terjadi," paparnya.

Sementara itu, hingga saat ini BPPTKG belum bisa menghitung volume kubah lava baru. Sebab, kubah lava yang muncul selain berada di lereng, juga masih sangat kecil untuk dihitung.

"Kita belum bisa menghitung karena limitasinya untuk dihitung (masih kecil). Karena posisinya di lereng dan masih kecil, ketinggiannya pendek, kita belum bisa menyampaikan volume kubah lavanya," pungkasnya.

(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads