Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut tingkat partisipasi di Pilkada Kabupaten Sleman paling rendah dibanding Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. Dari target partisipasi 80 persen, tingkat partisipasi di Kabupaten Sleman hanya 75 persen.
"Partisipasi Pilkada 2020 di DIY, untuk (Kabupaten) Sleman 75,82 persen, Bantul 81,39 persen dan Gunungkidul 80,18 persen," kata Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan kepada detikcom, Minggu (14/12/2020).
Padahal, untuk Pilkada kali ini KPU menargetkan tingkat partisipasi mencapai 80 persen di tiga Kabupaten tersebut. Oleh karena itu, Hamdan menyebut tingkat partisipasi di Kabupaten Sleman tidak memenuhi target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau target (partisipasi Pilkada 2020 di DIY) 80 persen, jadi sebagian melampaui dan hanya (Kabupaten) Sleman yang kurang (dari target partisipasi Pilkada 2020)," ujarnya.
Meski begitu, Hamdan menilai capaian tingkat partisipasi untuk Pilkada di Kabupaten Sleman cukup bagus. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi virus Corona (COVID-19).
"Kalau kami melihat di atas 70 ini sudah bagus, apalagi di masa pandemi (COVID-19) dan target (partisipasi Pilkada) dipasang sebelum mempertimbangkan pandemi," ucapnya.
Hamdan menambahkan jika dibandingkan pada Pilkada 2015, partisipasi Pilkada tahun ini mengalami peningkatan. Padahal Pilkada 2020 ini digelar di tengah pandemi COVID-19.
"Yang pasti ada kenaikan signifikan dibanding 2015 atau Pilkada 5 tahun silam di seluruh Kabupaten (di DIY), padahal sekarang sedang pandemi COVID-19. Jadi untuk Sleman naik 3 persen, Bantul naik 6 persen dan Gunungkidul naik 10 persen," kata Hamdan.
Tonton video 'Bawaslu RI: Angka Partisipasi Masyarakat pada Pilkada Serentak Turun':