Banjir di Desa Demak Ini Sudah Sepekan Tak Kunjung Surut

Banjir di Desa Demak Ini Sudah Sepekan Tak Kunjung Surut

Mochamad Saifudin - detikNews
Minggu, 13 Des 2020 17:40 WIB
Banjir yang menggenangi Dukuh Sayung, Demak, Minggu (13/12/2020)
Penampakan banjir yang menggenangi Dukuh Sayung, Demak, Minggu (13/12/2020) Foto: Mochamad Saifudin/detikcom
Demak -

Warga di Desa Sayung, Demak, Jawa Tengah sudah sepekan ini bergumul dengan banjir. Ketinggian genangan air itu bahkan ada yang setinggi satu meter.

"Air yang masuk rumah kurang lebih ada 800-an KK, saat ini semakin parah," ujar Kades Sayung, Kecamatan Sayung, Munawir, Minggu (13/12/2020).

Munawir menyebut air yang menggenangi rumah serta fasilitas umum itu berawal dari rob hingga tingginya intensitas hujan sejak 3 Desember lalu. Selain itu, banjir yang tak surut diduga disebabkan karena ditutupnya siphon Gonjol yang menjadi satu-satunya jalur keluar air untuk pembangunan tol di Desa Sidogemah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu-satunya jalur keluar air di wilayah (tiga desa) ini yaitu Siphon Gonjol, akan tetapi sejak kemarin ditutup oleh pelaksana proyek tol, namun saat ini sudah dibuka kembali sekitar 50 persen," jelasnya.

Nawir mendata ada sekitar 1.371 KK yang terdampak banjir. Dia juga menduga topografi wilayahnya yang berupa cekungan membuat air sulit surut.

ADVERTISEMENT

"Ada empat dukuh yang terdampak di Desa Sayung. Selain itu banjir juga melebar ke desa lainnya, seperti Loireng dan Tambakroto," ujarnya.

Untuk mengurangi ketinggian air, pihaknya kini menyedot dan membuang genangan air itu ke Sungai Dombo menggunakan pompa besar. Sebab Sungai Dombo merupakan salah satu sungai besar yang menghubungkan air dari hilir ke laut, yakni dari Ungaran hingga Sayung, Demak. Setiap hujan deras, wilayah Sayung kerap mendapat kiriman air karena banyak parapet dan talut yang rusak.

"Kami berharap dapat dibantu dengan adanya pompa besar. Selain itu juga perlu adanya normalisasi Sungai Gonjol," pintanya.

Pantauan detikcom, di Dukuh Sayung Lor sekitar pukul 15.00 WIB, tampak air masih menggenangi rumah warga. Air yang berwarna keruh itu menggenangi jalan kampung setinggi sekitar 60 sentimeter.

Simak juga video 'BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya cerita warga Sayung, Demak soal banjir yang disebut terparah ini...

Salah seorang warga yang rumahnya terendam air sekitar 60 sentimeter, Yati (60) menyebut banjir kali ini merupakan banjir terparah yang pernah dia alami. Sebab, ketinggian air masuk ke rumahnya relatif lebih tinggi dibandingkan banjir sebelumnya.

"Satu tahun setidaknya terjadi lima kali banjir. Tapi biasanya hanya sampai mata kaki di dapur, sekarang kursi depan saja tenggelam," ujar warga RT 1 RW 2 Sayung tersebut.

Banjir yang menggenangi Dukuh Sayung, Demak, Minggu (13/12/2020)Banjir yang menggenangi Dukuh Sayung, Demak, Minggu (13/12/2020) Foto: Mochamad Saifudin/detikcom

Yati yang tinggal bersama anaknya yang berusia 17 tahun tersebut, heran lantaran air seperti mandek tak mengalir. Dia berharap air bisa segera surut dan bisa segera mendapat rezeki untuk meninggikan rumahnya.

"Air seperti berhenti, nggak tahu kapan surutnya. Dulu saat anak saya yang 17 tahun ini kecil, mengalirnya masih lancar ke sawah sawah. Saat ini sawahnya sudah jadi tambak-tambak, mau ke mana lagi airnya kalau sudah jadi air semua," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads