Sejumlah warga di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, harus menerabas banjir rob untuk pergi ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pilkada 2020. Selain menjadi wilayah langganan banjir rob, tingginya curah hujan beberapa hari belakangan menambah debit air banjir rob di lokasi setempat.
Pantauan detikcom di TPS 9 Desa Gebag, Demak, Rabu (12/9/2020), tampak beberapa warga harus terabas genangan air dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter. Bahkan di lokasi TPS pun terdapat genangan air setinggi sekitar telapak kaki. Kendati demikian bilik suara masih aman dari genangan air lantaran berada di teras rumah warga.
KPPS TPS 9 Gebang, M Arif Setiawan, mengatakan pihaknya sudah melakukan penggeseran lokasi TPS kedua kalinya. TPS dengan daftar pemilih tetap (DPT) 310 orang tersebut berada di halaman rumah warga, sedangkan bilik suara berada di teras warga yang letaknya lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir rob ini sudah lima bulanan, kalau pagi tingginya satu meter," kata Arif di lokasi, Rabu (9/12/2020).
"Kita sudah melakukan penggeseran lokasi TPS, opsi yang ke tiga malah tempatnya lebih dalam lagi (genangan airnya)," imbuhnya.
Baca juga: 93 TPS di Kota Pekalongan Tergenang Banjir |
Sementara itu, Komisioner KPU Demak Divisi Teknis Penyelenggaraan, Abdul Latif, mengatakan genangan air tersebut bukan karena banjir rob saja.
"Itu bukan murni air rob ya, hujan dari tiga hari kemarin juga. Memang meluapnya itu tadi malam. Itu luapan air sungai atau mungkin akibat gorong-gorong yang buntu. Jadi relatif warga ke TPS masih bisa diakses," jelas Latif saat dihubungi, hari ini.
![]() |
Menurutnya, beberapa desa di Kabupaten Demak yang wilayahnya banjir rob sudah melakukan koordinasi untuk menggeser lokasi TPS akibat genangan air.
Ia menyebut, sekitar enam desa yang di Demak yang jalur aksesnya terendam air rob, yaitu empat desa di Kecamatan Bonang dan dua desa di Sayung. Desa-desa tersebut adalah Purworejo, Margolinduk, Morodemak, Gebang, Bedono dan Sriwulan.
"Di desa tersebut jalur aksesnya terendam air. Memang ada juga beberapa TPS yang terendam air karena tidak memungkinkan dipindah lagi. Namun hanya setelapak kaki saja," ujarnya.
Latif menambahkan, terdapat satu RW di Desa Purworejo yang tidak memungkinkan memindahkan TPS lagi. Hal tersebut lantaran sulitnya menemukan tanah lapang yang bebas dari genangan dengan ukuran TPS pada umumnya di wilayah tersebut.
"Kemarin memang desa-desa tersebut sudah konfirmasi untuk memindahkan lokasi TPS dari genangan banjir. Setelah dipindah, ternyata malamnya terendam lagi, kan gak mungkin kita geser lagi," katanya.
Terpisah, Camat Bonang, Haris Wahyudi Ridwan, mengatakan bahwa jalan di empat desa wilayahnya tersebut terendam banjir rob. Kendati demikian, dirinya memastikan untuk warga yang pergi ke TPS tidak mengalami kesulitan.
"Dari kesepakatan tadi malam pukul 01.00 WIB rencananya belum berubah. Kita belum menerima laporan lagi," kata Haris saat dihubungi.
(rih/sip)