Suasana Pencoblosan di TPS untuk Para Pengungsi Gunung Merapi

Pilkada 2020

Suasana Pencoblosan di TPS untuk Para Pengungsi Gunung Merapi

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Rabu, 09 Des 2020 10:58 WIB
Suasana pencoblosan para pengungsi Gunung Merapi di TPS 8 Glagaharjo, Sleman, Rabu (9/12/2020).
Suasana pencoblosan para pengungsi Gunung Merapi di TPS 8 Glagaharjo, Sleman, Rabu (9/12/2020). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Pilkada serentak 2020 berlangsung hari ini. Warga yang memiliki hak suara ramai-ramai mengunakan hak pilihnya. Tak terkecuali warga yang mengungsi karena berada di kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Merapi.

Di Kabupaten Sleman, terdapat satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang harus direlokasi karena masuk radius bahaya yaitu TPS 8 Kalitengah Lor. TPS itu kemudian dipindah di sebelah timur barak pengungsian Glagaharjo, tepatnya menggunakan gedung TK ABA Cepitsari.

Pantauan detikcom di TPS sejak pukul 07.20 WIB, Rabu (9/12/2020) warga sudah mulai memadati lokasi pencoblosan. Baik mereka yang usia tua maupun masih muda tampak berdatangan ke TPS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di TPS itu diterapkan protokol kesehatan seperti wajib cuci tangan, jaga jarak, memakai masker, dan saat memilih menggunakan sarung tangan plastik untuk mencegah paparan virus Corona atau COVID-19.

Seorang warga Kalitengah Lor, Fajar Pamungkas, bercerita dirinya harus turun dari lereng Gunung Merapi untuk ikut pencoblosan. Sebab, sebagian warga telah diungsikan karena padukuhannya masuk radius bahaya saat Gunung Merapi berstatus Siaga (Level III).

ADVERTISEMENT
Suasana pencoblosan para pengungsi Gunung Merapi di TPS 8 Glagaharjo, Sleman, Rabu (9/12/2020).Suasana pencoblosan para pengungsi Gunung Merapi di TPS 8 Glagaharjo, Sleman, Rabu (9/12/2020). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

"Sebagian warga sudah mengungsi terutama lansia, kalau saya masih di atas. Ini turun sebentar untuk mencoblos," kata Fajar ditemui di lokasi TPS, siang ini.

Ia mengaku tidak keberatan untuk turun dari tempat tinggalnya. Menurutnya proses pencoblosan berjalan relatif cepat.

"Tidak masalah turun. Ini milih sebentar saja kemudian saya naik lagi," ucapnya.

Sementara itu, Sayem (55) juga warga Kalitengah Lor mengaku bingung saat memilih. Bukan soal menerapkan protokol kesehatan, tapi karena ia tidak tahu para calon bupatinya.

"Saya kan tidak tahu siapa calonnya. Ya cuma nyoblos gambarnya saja. Ya asal nyoblos karena saya kan nggak bisa membaca," ucap Sayem.

Warga lain, Sugeng (54) juga mengungkapkan hal serupa. Ia tidak tahu siapa yang harus dipilih. Sebab, tak satupun calon yang ia kenal.

"Ya tadi asal milih (calon). Mau bagaimana lagi orang tidak ada yang tahu," ucap Sugeng.

Suasana pencoblosan para pengungsi Gunung Merapi di TPS 8 Glagaharjo, Sleman, Rabu (9/12/2020).Suasana pencoblosan para pengungsi Gunung Merapi di TPS 8 Glagaharjo, Sleman, Rabu (9/12/2020). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Ketua Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) Cangkringan Sri Rahayu memaparkan seluruh warga Kalitengah Lor menyalurkan hak pilihnya di TPS yang sudah direlokasi. Total ada 404 warga dari Kalitengah Lor yang punya hak untuk memilih.

"TPS 8 ini kan awalnya berada di lokasi 5 km dari puncak (Gunung Merapi), kemudian ada peningkatan status itu jadi TPS direlokasi. Semua warga Kalitengah Lor turun ke sini untuk mencoblos. Total ada 404 warga yang punya hak pilih," kata Sri hari ini.

Ia menerangkan dalam kondisi pandemi Corona ini penyelanggaraan Pilkada menggunakan protokol kesehatan. Pemilih wajib mencuci tangan dan diukur suhu tubuh sebelum masuk ke lokasi.

Termasuk saat memilih, warga wajib menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai. Petugas juga diwajibkan memakai sarung tangan.

"Sarung tangan agar meminimalisir sentuhan langsung, kemudian setelah selesai tinta ditetes bukan dicelup. Karena kalau dicelup digunakan banyak warga, kalau ditetes kan tidak," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads