Didik pun mengimbau kepada warganya agar tidak memburu macan tutul tersebut. Dia meminta warga untuk waspada dan lebih melindungi hewan ternak mereka.
"Kami imbau kepada warga tidak memburu hutan, dan agar menjaga hewan ternak masing-masing. Itu dibuatkan kandang cukup permanen. Macan jika diburu permasalahan tidak selesai. Dikhawatirkan macan akan turun ke gunung. Masyarakat diimbau tidak buru macan itu," imbau Didik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancarai terpisah, Kepala Resor Konservasi Wilayah I Pati Barat pada BKSDA Jateng Arif Susioko membenarkan ada laporan warga yang hewan ternaknya diduga dimakan macan tutul di Desa Rahtawu. Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah hewan ternak itu diterkam macan tutul atau bukan.
"Iya ada laporan itu, tadi siang kami sudah melakukan kajian. Namun hasilnya nanti dulu. Ini kita laporkan terlebih dahulu kepada atasan," kata Arif saat dimintai konfirmasi detikcom lewat telepon, sore ini.
(ams/rih)