.webp)
Pemkot Tegal, Jawa Tengah, menutup kembali tempat tempat hiburan. Kebijakan ini diambil lantaran melonjaknya jumlah pasien terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 di Kota Tegal.
Kebijakan menutup tempat hiburan dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Tegal Nomor 443/023 tertanggal 2 Desember 2020. Disebutkan dalam SE itu, seluruh pengelola tempat hiburan seperti karaoke, spa, panti pijat, cafe dan tempat wisata se Kota Tegal untuk tidak beroperasi sejak dikeluarkannya Surat Edaran tersebut.
"Penutupan sifatnya hanya sementara saja, lihat situasi dan kondisi. Kalau sudah relatif aman ya kita nanti kembalikan lagi," kata Wali Kota Tegal, Dedy Yon, kepada wartawan di kantornya Jumat (4/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain tempat hiburan, Pemkot Tegal juga melakukan pemadaman lampu penerangan di sejumlah ruang publik. Pemadaman ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kerumunan di lokasi tersebut.
"Terkait pemadaman lampu, sifatnya juga hanya sementara saja. Ada beberapa ruang publik yang dimatikan lampunya untuk menghindari kerumunan," sambung Dedy.
Dedy merinci, lampu jalan yang dipadamkan antara lain di jalan protokol dan kawasan alun-alun yang kerap menjadi pusat keramaian. Lampu jalan di lokasi itu hanya akan dinyalakan dari pukul 00.00 hingga 05.30 WIB.
"Lampu tidak padam total, akan nyala dari pukul 00.00 sampai 05.30 WIB. Pemadaman tidak sampai jalan di perkampungan dan jalan pantura. Adapun sampai kapan, kami menunggu kebijakan lebih lanjut dari pimpinan," terangnya.
Melalui kebijakan ini, diharapkan dapat mengurangi aktivitas warga di luar rumah. Sehingga penularan COVID-19 bisa dicegah.
Sementara itu, kasus positif COVID-19 hingga hari ini, sebagaimana tercantum dalam website corona.tegalkota.go.id sebanyak 1.322 orang. Rinciannya, 27 orang dirawat, 290 isolasi mandiri, 944 sembuh, dan 61 meninggal.
(sip/mbr)
