Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui kasus virus Corona atau COVID-19 di wilayahnya meningkat tapi menurutnya tidak melonjak. Dia menyampaikan ada beberapa faktor penyebab di baliknya. Apa saja?
"Tidak melonjak kok, kalau dibilang dari 300, 500, 800, betul. Indikasinya (penyebabnya) apa? Ya liburan, pergi ke banyak tempat. Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan disiplinkan. Maka semua bicaranya pada angka 2.063, itu datane keliru. Kemudian setelah kita kupas dari satu satu yang terjadi ternyata memang ada yang data ganda, delay baru masuk. Itulah yang saya konfirmasi di depan," kata Ganjar kepada wartawan di kantornya, Kota Semarang, Selasa (1/12/2020).
Ganjar juga menyebutkan lima daerah dengan kasus terbanyak saat ini adalah Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kendal, Jepara, dan Kebumen. Namun menurutnya saat ini berapapun kasusnya dan warna zonanya tetap harus hati-hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat sebenarnya zona merah, hijau, kuning, hari ini enggaklah. Sekarang kalau ada (kasus) ya hati-hati. Kalau omong oren, kuning, hijau, apalagi hijau langsung semua seolah bebas. Nanti dulu!" tegasnya.
Ganjar kembali menjelaskan selain data delay juga ada data ganda. Sehingga angka penambahan kasus Corona di Jateng seolah tiba-tiba melonjak dalam sehari karena tercampur dengan data delay dan data ganda. Ia berharap ke depannya datanya bisa menggunakan sistem all new record.
"Maka kita minta satu saja di sistem new all record, titik. Tapi masih ada yang sifatnya manual, nah yang manual kan ndak bisa. Maka saran saya satu data real time yang sudah terkonfirmasi rilis saja terus diomongin, 'kami ada data delay sekian karena butuh konfirmasi' setelah itu diomongin lagi, 'penambahan sekian, real sekian dan hasil verifikasi kami kemarin ternyata temukan ada identitas tidak pas hasilnya tidak akurat terkonfirmasi betul maka saya tambahkan ke data delay'," jelas Ganjar.
"Jadi data real sekian dan data delay sekian maka angka itu tidak dibaca pertumbuhan detik itu, hari itu, jadi plus akumulasinya," sambungnya.
Untuk diketahui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merilis data terbaru lewat corona.jatengprov.go.id. Tercatat total ada 57.094 kasus virus Corona di Jateng hingga saat ini. Dari angka di tersebut, 8.998 pasien masih dirawat, 44.341 sembuh, dan 3.755 meninggal. Bila dibandingkan dengan data kemarin yang sebesar 55.803, maka ada penambahan kasus positif Corona hari ini sebesar 1.291 kasus.
(sip/ams)