Dinas Kesehatan (Dinkes) terus melakukan tracing kasus dua murid salah satu sekolah dasar (SD) di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang positif virus Corona atau COVID-19 diduga tertular dari gurunya. Saat ini tracing menyasar puluhan orang.
"Untuk yang di-tracing 28 orang, yang 28 itu sebenarnya baru tracing di salah satu SD (di Kapanewon Patuk)," kata Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi detikcom, Rabu (25/11/2020).
Kemudian untuk SD satunya lagi, Dewi menyebut sudah melakukan tracing terhadap puluhan orang. Menurutnya jumlah tersebut masih bisa bertambah karena proses tracing belum selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian hari ini kan belum selesai (tracing), masih jalan terus pengambilan swab dan hari ini kami ambil 30, tapi baru kami kirim hari ini (untuk uji laboratorium). Jadi angkanya berubah terus," ucapnya.
Sementara itu, hari ini ada penambahan tiga kasus baru positif Corona di Gunungkidul. Dewi menyebut dari tiga kasus tersebut bukanlah hasil tracing murid yang positif Corona di Kapanewon Patuk.
"Tidak ada (tambahan kasus baru dari tracing kasus SD)," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, dua orang murid di salah satu SD di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19. Kedua murid tersebut diduga tertular dari gurunya.
"Diduga tertular dari gurunya. Tapi tracing masih terus dilakukan jadi belum final kesimpulannya," kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, saat dihubungi detikcom, Selasa (24/11).
Sehingga ada tiga orang yang terkonfirmasi positif virus Corona di SD tersebut. "Ya (dua orang yang positif virus Corona), dan untuk murid yang lain hasilnya belum keluar," ucapnya.
Dewi menjelaskan suami dari guru tersebut juga positif virus Corona. Sang suami yang juga berprofesi guru di wilayah Kapanewon Patuk ini, disebut juga diduga menularkan virus Corona ke seorang rekan di sekolah tempat dia mengajar.
"Itu (guru suami istri) terkonfirmasi positif (COVID-19) dan tercatat di Kulon Progo penanganannya. Kalau untuk yang anak-anak saat ini masih dirawat," imbuh Dewi.
Dihubungi terpisah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga (Disdikpora) Gunungkidul, DIY juga memastikan tiga orang yang terdiri dari siswa dan guru yang terkonfirmasi positif virus Corona itu berada di sekolah Kapanewon Patuk. Selain di Kapanewon Patuk, siswa terkonfirmasi positif pernah terjadi di Kapanewon Tepus beberapa waktu lalu.
Proses pembelajaran transisi, kata Bahron adalah di mana para siswa diberikan waktu belajar tatap muka secara terbatas sejak beberapa bulan lalu. Karena itu hampir semua sekolah tingkat SD/SMP sederajat ada sekolah yang menggelar pertemuan sekali hingga dua kali dengan durasi pertemuan dua jam di setiap minggunya.
"Kasus siswa terkonfirmasi positif pernah terjadi beberapa bulan lalu, di Kapanewon Tepus. Saat itu siswa SD tersebut tertular dari orang tuanya dan saat itu kami mengambil langkah untuk menutup sementara sekolah tersebut," ucapnya.
(rih/ams)