Geger Bungkusan Mirip Pocong Berisi Foto Wanita, Ini Kata Budayawan

Geger Bungkusan Mirip Pocong Berisi Foto Wanita, Ini Kata Budayawan

Dian Utoro Aji - detikNews
Rabu, 18 Nov 2020 19:41 WIB
Video penemuan pocong berisi kembang hingga foto wanita di Pantai Jepara
Video penemuan pocong berisi kembang hingga foto wanita di Pantai Jepara (Foto: tangkapan layar IG @seputarinfojepara)
Kudus -

Video penemuan bungkusan mirip pocong berukuran kecil di Pantai Ngelak Mlonggo, Jepara, Jawa Tengah, jadi sorotan karena berisi minyak, kembang tujuh rupa hingga foto seorang wanita. Netizen menyebut bungkusan mirip pocong itu seperti pelet. Apa kata budayawan soal ini?

Dosen Filsafat dan Budaya IAIN Kudus, Nur Said, mengatakan tradisi di Jawa begitu kaya. Kang Said, sapaan akrabnya, meminta kepada masyarakat harus cerdas memilih dan memilah untuk mengamalkan ilmu tertentu.

"Tradisi Jawa sangat kaya, mulai dari ilmu hitam sampai ilmu putih ada semuanya. Maka kita harus cerdas untuk memilih dan memilah. Jangan ikut-ikutan," kata Kang Said yang juga pemerhati budaya, saat ditemui di rumahnya Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo, Kudus, Rabu (18/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kang Said menyebut minyak, kembang tujuh rupa, hingga foto seorang wanita dalam bungkusan mirip pocong itu merupakan simbol tujuan. Sehingga tak jarang ada benda lain seperti tulisan nama hingga benda lainnya.

"Fenomena indikasi material, ada persembahan berupa foto, kembang tujuh rupa, dan foto wanita. Ada foto itu simbol dengan tujuan, kadang dengan diwakili dengan barang atau nama, nama simbol ditulis dan ditaklukkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kang Said lalu menyebut beberapa jenis ilmu pelet, seperti jaran goyang, hingga ada pengasihan. Dia menyoroti tradisi pelet dilakukan sebagai bentuk ketidakmampuan seseorang untuk menaklukkan sosok yang dicintai.

"Pelet itu macam-macam, ada jaran goyang, pelet, ada pengasihan. Tradisi seperti itu, ketika orang untuk mendapatkan orang dicintainya. Kemudian ada istilah cinta ditolak dukun bertindak. Sebuah pernyataan, sebagai wujud ketidakmampuannya seorang menaklukkan seorang dicintai, apapun dilakukan," kata Kang Said.

"Cinta itu kan suci, maka ketika cinta suci harus dijalani dengan benar. Bukan justru pendekatan yang menodai hakikat cinta," sambungnya.

Dia pun mengajak warga untuk kembali ke nilai-nilai yang sesuai akidah. Dia pun mengingatkan tradisi pelet dilakukan untuk mendapatkan cinta nista.

"Maka kita harus kembali dengan nilai-nilai akidah. Kalau sebagai umat Islam kembali ke nilai akidah. Cinta itu ada cinta nista dan cinta yang mulia," jelasnya.

"Cinta nista dilakukan dengan berbagai cara, bahkan berlawanan dengan akidah. Cinta yang mulia didapatkan dengan penuh kesadaran. Jadi cinta karena Allah, mendapatkan harus akidah menemukan cinta," terang Kang Said.

Diberitakan sebelumnya, video penemuan bungkusan mirip pocong di-posting akun Instagram @infoseputarjepara, Selasa (17/11). Dalam video berdurasi 1 menit itu tampak satu bungkusan kecil mirip pocong yang terdampar di pantai.

Pemuda dalam video itu lalu membuka bungkusan mirip pocong. Setelah dibuka terlihat ada botol kecil berisi cairan berwarna cokelat, kembang hingga foto seorang wanita.

Sebelumnya, fenomena bungkusan mirip pocong ditemukan di Makam Bakalankrapyak, Kudus bulan Juni 2020 lalu. Pada kejadian itu ditemukan sembilan bungkusan mirip pocong berukuran kecil. Di dalamnya terdapat jarum, bangkai ayam, hingga foto seorang wanita. Diduga bungkusan tersebut sebagai santet.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads