Bupati Blora Djoko Nugroho memenuhi panggilan Bawaslu Kabupaten Blora. Djoko diperiksa terkait laporan dugaan bagi-bagi bantuan berisi masker dan kalender bergambar istrinya, Umi Kalsum, yang maju sebagai calon Bupati Blora.
"Hari ini kita panggil Bupati Blora Djoko Nugroho untuk kita minta klarifikasi atas dugaan pelanggaran dengan memanfaatkan fasilitas negara yang telah dilaporkan ke Bawaslu beberapa hari lalu," kata Ketua Bawaslu Blora, Lulus Mariyono, saat dihubungi detikcom, Selasa (17/11/2020).
Lulus mengatakan, selain Djoko, pihaknya hari ini juga memanggil beberapa pejabat di antaranya Camat Randublatung dan Kabag Humas Pemkab Blora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kita lakukan pemeriksaan di dua tempat berbeda yakni di kantor Panwascam Randublatung dan kantor Bawaslu Kabupaten Blora. Untuk di kantor Bawaslu tadi kita juga panggil Camat Randublatung dan Kabag Humas Pemkab Blora," jelasnya.
Lulus menguraikan Djoko ditanyai seputar berlangsungnya acara pembagian bantuan sosial Pemkab Blora kepada korban bencana alam angin puting beliung di Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung.
"Kita tanyain, acara apa itu? Terus kenapa ada kalender bergambar salah satu paslon di dalam bingkisan sembako seperti dalam laporan. Yang bersangkutan mengaku jika acara itu resmi dan murni pembagian bantuan untuk korban bencana alam, tidak ada embel-embel kampanye. Namun begitu kita terus dalami dan kaji berdasarkan bukti-bukti yang ada," papar Lulus.
Bawaslu memiliki waktu lima hari untuk mengumumkan hasil kajian dan pemeriksaan. "Ini sudah memasuki hari kedua. Paling lambat Jumat (20/11) mudah-mudahan kita bisa umumkan hasilnya," ujarnya.
Sementara itu, Djoko mengklaim dia tidak tahu asal-usul kalender dan masker bergambar istrinya yang berada di dalam bingkisan bantuan sembako.
"Saya tidak tahu, saya sendiri kaget kenapa tiba-tiba ada kalender. Siapa itu yang menaruh. Yang jelas acara itu niat murni membagikan bantuan kepada warga," kata Kokok, sapaan Djoko, kepada wartawan usai pemeriksaan Bawaslu.
Situasi di lokasi saat itu, lanjutnya, ramai dipenuhi warga. Dia membagikan bantuan secara simbolis.
"Ramai, saya sendiri tidak tahu mana warga yang menjadi korban. Bantuan saya bagikan secara simbolis. Terkait kalender saya tidak tahu," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Blora Djoko Nugroho dilaporkan warga ke Bawaslu Blora terkait dugaan pelanggaran Pilkada 2020. Djoko dilaporkan karena membagikan bantuan ke warga di Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung, berisi kalender dan masker bergambar istrinya, Umi Kulsum, yang maju sebagai calon bupati Blora.
"Kami terima laporan dari warga yang melaporkan Bupati (Djoko Nugroho) atas dugaan pelanggaran Pilkada dengan memanfaatkan dana APBD Blora untuk membagikan bantuan," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Blora, Lulus Mariyona, saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (12/11).
"Dalam laporan itu, diselipkan kalender dan masker bergambar salah satu Paslon Bupati-Wakil Bupati," sambungnya.
(rih/ams)