Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mencatat penambahan kasus virus Corona atau COVID-19 yang signifikan. Pemprov Jateng menyiapkan tiga skenario penanganan Corona di wilayahnya dengan pemetaan kasus per daerah.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengatakan skenario pertama berdasarkan analisa hubungan antara akses dan mutu rumah sakit dengan peningkatan angka kematian. Dari analisis ini, ada delapan daerah yang menjadi prioritas penanganan.
"Banjarnegara, Batang, Jepara, Wonogiri, Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Rembang akan diperhatikan. Siapkan dengan intervensi memperkuat fasilitas kesehatan," kata Ganjar kepada wartawan di kantornya, Semarang, Senin (17/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skenario kedua, kata Ganjar, mengacu pada hubungan jumlah tes dengan peningkatan kasus virus Corona. Dengan kata lain jumlah tes yang rendah namun peningkatan kasus positifnya tergolong tinggi.
"Ini peningkatan kasus tinggi kemudian jumlah tes PCR rendah. Prioritasnya di mana? Klaten, Semarang Kabupaten, Temanggung, Pati, Kudus, Kendal, Karanganyar, Batang, Brebes, Pekalongan, Rembang, dan Banjarnegara," urai Ganjar.
Kemudian skenario ketiga yaitu berdasarkan analisa hubungan perilaku menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak (3M) dengan peningkatan kasus positif Corona. Dengan perilaku 3M rendah ini, dipetakan ada 16 daerah yang menjadi fokus penanganan.
"Wonosobo, Tegal, Jepara, Sragen, Kebumen, Purbalingga, Temanggung, Pati, Kudus, Kendal, Batang, Brebes, Blora, Pekalongan, Rembang, Banjarnegara. Jadi sekarang buatkan skenario yang lebih terfokus," terang Ganjar.
Untuk menekan peningkatan kasus Corona di Jateng, Ganjar mengingatkan warga agar tidak menggelar kegiatan yang mengundang kerumunan massa. Terlebih ada beberapa potensi penyebaran Corona seperti acara keagamaan dan perayaan pergantian tahun.
"Semua kota saya minta seluruh agenda yang ada di Kabupaten/Kota tolong dilaporkan agar kita bisa antisipasi. Kita sudah siapin (antisipasi), kan masih ada yang Maulid Nabi, akan ada Natal, di luar itu ada tahun baru. Kita siapkan, Polda siapkan," terangnya.
"Kita kasih pendekatan, kalau dari kepolisian kalau tidak dibatasi tidak akan diizinkan, jadi clear. Termasuk kemarin ada yang tanya ke saya yang (rencana perayaan Maulid Nabi) di Pekalongan," imbuh Ganjar.
Selain itu, Pemprov Jateng juga menambah total 520 kamar isolasi di 52 rumah sakit yang ditunjuk untuk penanganan COVID-19. Selain itu juga ada penambahan 104 ruang ICU.
"Kalau tempat tidur tambah 10 per rumah sakit dikali rumah sakit yang ditunjuk jadi ada tambahan 520. ICU-nya 2. Dua itu kurang lebih nanti ada sekitar 104," terang Ganjar.
(ams/sip)