Sebuah kilatan cahaya melintas di sekitaran puncak Gunung Merapi. Dosen Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya UGM, Wisma Nugraha Christianto, menyebut kilatan itu sebagai sejenis fenomena alam yang disebut lintang alihan.
"Saya tidak bisa berandai-andai, mas. Menurut saya itu sejenis lintang alihan yang kebetulan tampak seolah di atas Merapi karena alat pemantau merapi yang kebetulan me-record-nya (merekamnya)," kata Wisma saat dihubungi detikcom, Senin (16/11).
Terkait seringnya fenomena seperti itu muncul jelang erupsi merapi, dia menilai fenomena itu kerap terjadi. Bahkan dia menyebut kilatan di Merapi sebagai hal kebetulan terekam CCTV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam budaya Jawa itu peristiwa yang ndilalah (kebetulan) in accident, visualnya terindera di sekitar merapi yang udaranya sedang cerah," ujarnya.
Lintang alihan adalah istilah lokal masyarakat Jawa. Secara harafiah, lintang alihan berarti bintang yang berpindah posisi. Istilah itu dipakai untuk menamai peristiwa meteor atau benda langit lainnya yang terbakar di atmosfer bumi yang secara tampak mata telanjang seperti bintang yang bergerak cepat untuk berpindah posisi.
"Kalau dengan melihat video tersebut, tidak ada kaitannya dengan Gunung Merapi. Terlihat seperti meteor," kata Kepala PSBA UGM, Dr Agung Harijoko saat dihubungi detikcom, Senin (16/11/2020).
Menyoal seringnya fenomena seperti itu muncul jelang erupsi Merapi, Agung menampiknya. Menurutnya hal tersebut sering terjadi. "Itu tidak ada hubungannya dengan Merapi. Meteor terkait proses luar angkasa," katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah kilatan cahaya melintas di sekitaran puncak Gunung Merapi. Peristiwa itu terekam oleh kamera CCTV yang dipasang untuk mengamati keadaan puncak Gunung Merapi.
Bukan hanya sekali saja kilatan cahaya itu terekam CCTV. Dalam rekaman CCTV BPBD Sleman, cahaya yang melintas diketahui sekitar pukul 7 malam pada tanggal 8 November 2020.