Kilatan Cahaya Misterius di Puncak Gunung Merapi, Ini Analisis Pakar UGM

Kilatan Cahaya Misterius di Puncak Gunung Merapi, Ini Analisis Pakar UGM

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 16 Nov 2020 16:36 WIB
Kilatan cahaya misterius di puncak Gunung Merapi terekam CCTV di Pos Induk Balerante.
Kilatan cahaya misterius di puncak Gunung Merapi terekam CCTV di Pos Induk Balerante. (Foto: dok Istimewa)
Yogyakarta -

Sebuah kilatan cahaya misterius melintas di sekitaran puncak Gunung Merapi. Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menduga kilatan cahaya yang terekam kamera CCTV Gunung Merapi itu adalah meteor.

"Kalau dengan melihat video tersebut, tidak ada kaitannya dengan Gunung Merapi. Terlihat seperti meteor," kata Kepala PSBA UGM, Dr Agung Harijoko, saat dihubungi detikcom, Senin (16/11/2020).

Menurut Agung, kilatan cahaya itu adalah fenomena alam di luar angkasa dan tidak terkait dengan aktivitas Gunung Merapi. Selain itu, kemunculan meteor adalah fenomena alam yang sering terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tidak ada hubungannya dengan Merapi. Meteor terkait proses luar angkasa," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah kilatan cahaya melintas di sekitar puncak Gunung Merapi. Peristiwa itu terekam oleh kamera CCTV yang dipasang untuk mengamati keadaan puncak Gunung Merapi.

ADVERTISEMENT

Bukan hanya sekali saja kilatan cahaya itu terekam CCTV. Dalam rekaman CCTV BPBD Sleman, cahaya yang melintas diketahui sekitar pukul 7 malam pada tanggal 8 November 2020.

Saat dimintai konfirmasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mengatakan fenomena itu merupakan meteor atau bintang jatuh yang melintas. BMKG menyebut fenomena bintang jatuh memang lazim dan normal terjadi.

"Fenomena bintang jatuh memang lazim dan normal terjadi. Biasanya sebelum sampai ke bumi meteor tersebut sudah habis terkikis atmosfer," kata Kepala BMKG Yogyakarta Agus Riyanto kepada wartawan, Minggu (15/11).

Menurutnya, fenomena bintang jatuh tidak bisa diprediksi polanya.

"Bintang jatuh tidak terpola kejadiannya secara periodik. Artinya tidak bisa kita katakan pada bulan A akan banyak bintang jatuh," jelasnya.

Lebih lanjut, Agus menyampaikan BMKG secara khusus tidak melakukan pengamatan khusus untuk benda-benda langit.

"BMKG sesuai tupoksinya secara khusus tidak melakukan pengamatan benda-benda langit. Untuk instansi yang berwenang detail menyampaikan adalah Lapan," ujar Agus.

(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads