Sudah 4 Hari Gunung Merapi Siaga, Pemkab Sleman Mulai Evakuasi Ternak

Sudah 4 Hari Gunung Merapi Siaga, Pemkab Sleman Mulai Evakuasi Ternak

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Senin, 09 Nov 2020 14:22 WIB
Evakuasi hewan ternak di lereng Gunung Merapi, Senin (9/11/2020).
Evakuasi hewan ternak di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom
Sleman -

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mengevakuasi ternak warga di lereng Gunung Merapi, Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan hari ini. Total ada 294 ekor sapi yang harus dievakuasi pada hari keempat pasca Gunung Merapi dinyatakan bestatus Siaga (Level III).

"Evakuasi ternak untuk hari ini kita prioritaskan sapi perah sejumlah 94 ekor. Hari ini sudah puluhan yang kita evakuasi," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Heru Saptono saat ditemui di kandang komunal Padukuhan Singlar, Glagaharjo, Cangkringan, Senin (9/11/2020).

"Kita tempatkan di kandang komunal Padukuhan Singlar, dan ini cukup untuk menampung sapi perah sejumlah 94. Kandang komunal ini sekitar 10 kilometer (jaraknya dari puncak Gunung Merapi)," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru menjelaskan selain sapi perah, ada juga sapi potong yang harus dievakuasi. Total ada 240 ekor sapi yang terdiri dari sapi perah dan sapi potong yang harus dievakuasi.

"Selain itu ternak sapi potong karena selain memelihara sapi potong juga sapi perah sehingga sekalian diungsikan. Kalitengah Lor total 294 ekor sapi ternak dan perah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia melanjutkan, sapi potong akan ditempatkan untuk sementara di PT Kepurun Pawana Indonesia (KPI) Klaten. "Sembari kita segera selesaikan shelter ternak di balai desa," ucapnya.

Heru mengatakan evakuasi ternak kini juga menjadi prioritas dengan pengalaman dari erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Pada saat itu, erupsi Gunung Merapi memakan banyak korban ternak.

Menurutnya hingga saat ini masih belum semua warga mau mengevakuasi ternaknya. Namun Pemkab Sleman, kata Heru, akan terus mengedukasi warga untuk bersedia mengevakuasi ternak sesegera mungkin dengan memaparkan sejumlah risiko yang ada.

"Kita lakukan evakuasi untuk evakuasi ternak karena tidak bisa cepat dan harus menyediakan tempat yang representatif dan mengingat bagaimana warga mencari pakan," jelasnya.

"Ini tahap awal untuk sapi perah, karena risiko stresnya tinggi untuk sapi perah secara bertahap sapi potong bisa kita evakuasi," pungkasnya.

(sip/mbr)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads