Dalang wayang kulit asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho, meninggal dunia malam tadi, Selasa (3/11/2020). Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut meninggalnya Seno adalah hilangnya ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal.
"Ya kita kehilangan ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal, karena (ki Seno) yang menjadikan wayang kulit masih banyak digemari oleh banyak kalangan," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi melalui keterangan tertulis, Rabu (4/11/2020).
"Apalagi dalang Seno sampai saat ini masih tercatat sebagai warga ber-KTP Kota Yogyakarta," imbuh Heroe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengingat di setiap pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Seno selalu ramai penonton, baik langsung maupun penonton live streaming. Bahkan dari dua channel-nya saja bisa mencapai 20.000 lebih penonton dunia maya secara live.
"Saya kira dialah rajanya live streaming di Indonesia, yang tiap malam dalam cerita wayang climen atau cerita singkat yang hanya dua jam, bisa dilihat secara live lebih dari 8.000 penonton," ucapnya.
"Dan saya kira dalan Seno Nugroho termasuk yg menginspirasi bahwa di masa pandemi (COVID-19), ketika pertunjukan kesenian masih di batasi pertunjukan untuk tidak menghadirkan penonton, dan dengan live streaming dan waktu pertunjukan diringkas hanya dua jam dan itu sukses," lanjut Heroe.
Oleh karena itu, Heroe menegaskan kembali jika Pemkot Yogyakarta sangat kehilangan atas meninggalnya Ki Seno Nugroho. Terlebih almarhum wafat saat berada di puncak kejayaannya.
"Untuk kesekian kalinya kita kehilangan tokoh seniman dan budayawan yang meninggal di puncak ketenarannya, puncak kejayaannya. Kita kehilangan besar atas meninggalnya dalang yang penggemarnya meliputi seluruh Indonesia," katanya.