Dilema Penyelamatan Makam Orang Kalang yang Dirusak Pemburu Bekal Kubur

Dilema Penyelamatan Makam Orang Kalang yang Dirusak Pemburu Bekal Kubur

Febrian Chandra - detikNews
Sabtu, 31 Okt 2020 16:30 WIB
Penemuan 23 titik Kuburan Batu Manusia Kalang
Kubur batu orang Kalang di Blora. (Foto: Febrian Chandra/detikcom)
Blora -

Di Blora, banyak ditemukan makam-makam kuno orang kalang. Namun sayangnya makam-makam kuno itu selama ini banyak dirusak oleh para pemburu bekal kubur manusia kalang atau orang kalang yang berupa emas dan benda-benda berharga lainnya. Namun Pemkab mengaku kesulitan menjaganya karena kurangnya dana pelestarian.

Kabupaten Blora, wilayah yang berada di ujung timur Provinsi Jawa Tengah ini sebenarnya kaya akan temuan situs cagar budaya. Seperti baru-baru ini, komunitas pelestari cagar budaya telah menemukan puluhan kubur batu kuno orang kalang di Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Blora.

Sayangnya, kerap kali situs kubur kuno itu dirusak oleh para pemburu bekal kubur. Seperti yang terjadi pada bulan Juli 2020 lalu di wilayah hutan Nglawungan, Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan. Puluhan orang yang membekali diri dengan detektor logam melakukan penggalian guna mencari bekal kubur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini upaya sosialisasi terus kita galakkan, dengan harapan meningkatkan kesadaran masyarakat arti penting peninggalan sejarah. Diharapkan hal serupa (penggalian kubur) tak terjadi lagi," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora, Slamet Pamuji, saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/10/2020).

Mumuk, sapaan akrab Slamet Pamuji menuturkan, diakuinya anggaran untuk bidang pelestarian budaya sangat minim. "Anggaran di bidang seksi kebudayaan dan kepurbakalaan sangat minimal. Setahun tidak ada Rp 50 juta," kata Mumuk.

ADVERTISEMENT

Selama ini, para penemu benda purbakala yang diserahkan ke pemerintah tidak mendapat uang ganti jasa atau apresiasi. "Tidak ada, karena tidak ada anggarannya," terangnya.

Selama ini, benda-benda yang pernah diserahkan masyarakat kepada pemerintah daerah berupa alat-alat pertanian dan berburu. "Kebanyakan alat - alat pertanian dan berburu, selain itu ada juga manik-manik. Kalau emas belum ada yang diserahkan ke pemerintah," terangnya.

Alat-alat itu kini tersimpan rapi di rumah artefak di kompleks GOR Blora. Itu pun tempatnya sudah sesak ruangannya.

"Melihat potensi kekayaan cagar budaya dan benda purbakala yang ada di Blora, memang seharusnya kita sudah memiliki museum. Blora ini kaya akan benda tinggalan sejarah. Pernah juga ditemukan fosil Gajah purba yang menggegerkan dunia karena 90% fosilnya masih utuh. Kini fosilnya tersimpan di museum Geologi di Bandung. Kita hanya mendapat replikanya, yang kini dipajang di utara Alun-alun Blora," terangnya.

Mumuk menjelaskan, berbicara merawat tinggalan benda cagar budaya harus diimbangi dengan ketersedian anggaran.

"Anggaran itu nanti bisa dibangun pagar pengaman, papan peringatan, merawat dan menjaga situs budaya. Selama ini baru ada beberapa situs yang diberi pengaman. Bahkan ada relawan yang membuatkannya," jelasnya.

Selama ini upaya untuk melestarikan sebatas menjaga, menghimbau dan mensosialisasikan agar situs-situs budaya seperti kubur batu manusia kalang tidak dirusak.

Sebelumnya, ada temuan baru di situs cagar budaya kubur batu orang kalang, Desa Bleboh, Kecamatan Jiken, Blora. Total ada 23 titik kubur batu yang terdata di situs itu.

"Sampai hari ini total ada 23 titik kubur batu kuno manusia kalang. Lokasinya tidak terkumpul di satu titik. Namun menyebar dibeberapa titik, tapi masih di satu wilayah desa Bleboh," kata Slamet Pamuji, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora saat dihubungi detikcom, Senin (26/10).

Benda-benda bekal kubur orang Kalang yang diamankan petugasBenda-benda bekal kubur orang Kalang yang diamankan petugas (Foto: Febrian Chandra/detikcom)

Mumuk menjelaskan pada tahun 2017 baru terdapat 10 titik kubur batu orang kalang di desa itu. Sebanyak 10 titik itu sudah terdaftar sebagai situs cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

"Hingga hari ini, terus dilaporkan penambahan temuan baru kubur batu manusia kalang di desa tersebut," dia menjelaskan.

Mumuk menguraikan temuan kubur batu itu, ditemukan oleh komunitas pelestari cagar budaya. Bahkan oleh mereka, beberapa titik diberi pagar pengaman agar kubur batu tidak lagi dirusak seperti di wilayah hutan Nglawungan, Kecamatan Tunjungan, beberapa waktu lalu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads