Uji Coba pembelajaran atau sekolah tatap muka di SMPN 1 Karangdowo, Klaten terpaksa dihentikan. Keputusan ini diambil setelah seorang guru dinyatakan positif terkonfirmasi virus Corona atau COVID-19.
"Pembelajaran kita kembali daring sejak hari Senin kemarin. Itu setelah satu rekan terpapar COVID dan kita gerak cepat," jelas Kepala SMPN 1 Karangdowo, Sunarto, kepada detikcom di kantornya, Rabu (21/10/2020) siang.
Sunarto mengatakan guru yang positif virus Corona sudah sakit sejak sebelum uji coba pembelajaran tatap muka yang dimulai pada tanggal 9 Oktober. Guru tersebut, katanya, sudah dirawat di Puskesmas sejak Jumat (2/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak tanggal 2 Oktober yang bersangkutan sudah masuk Puskesmas diopname selama lima hari. Setelah itu diperbolehkan pulang tanggal 7 Oktober, dengan diagnosis maag bukan COVID-19. Dan ada guru yang menjenguk," sambungnya.
Setelah sempat dijenguk, guru tersebut menjalani tes swab di RS Bagas Waras. Hasilnya tes swab guru itu keluar pada Jumat (16/10) dengan status terkonfirmasi positif virus Corona.
"Rabu swab dan hasilnya keluar Jumat sore. Sekolah diberikan tembusan hasilnya pada Jumat sore dan hari Sabtu kita langsung koordinasi mengambil langkah antisipasi," jelas Sunarto.
"Namun demikian untuk kepastian agar semuanya puas, tiga hari ini kita lakukan swab 51 guru secara bergelombang dan kita masih menunggu hasilnya," sambung Sunarto.
Ketua Satgas PP COVID-19 Kecamatan Karangdowo, Tomisila Aditama, menambahkan untuk sementara belajar tatap muka di SMPN 1 Karangdowo ditiadakan. Keputusan itu dilakukan untuk keselamatan bersama.
"Untuk sementara tatap muka ditiadakan dan kembali daring. Rencananya sampai akhir bulan ini sambil menunggu hasil rapid dan swab," ungkap Tomi saat dihubungi detikcom.
Tomi menjelaskan guru yang positif virus Corona tersebut tinggal kecamatan Pedan.
"Jadi tidak masuk hitungan Kasus COVID-19 di Kecamatan Karangdowo dan semoga tidak berlanjut," kata Tomi.
Pantauan detikcom di SMPN 1 Karangdowo, pintu sekolah tertutup. Tidak ada aktivitas siswa di dalamnya.
Namun tampak ada sejumlah guru dan staf yang ada di dalam area sekolah. Para guru terlihat sibuk memberikan materi pelajaran melalui daring.