COVID-19 di Sleman Membengkak: dari Klaster Kantor hingga Tracing Dosen

Round-Up

COVID-19 di Sleman Membengkak: dari Klaster Kantor hingga Tracing Dosen

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Jumat, 16 Okt 2020 08:28 WIB
Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Danu Damarjati/detikcom)
Ilustrasi (Danu Damarjati/detikcom)
Sleman -

Pemkab Sleman DI Yogyakarta mengumumkan penambahan kasus penularan Corona (COVID-19). Tercatat pada Kamis (15/10) ada penambahan kasus yang masuk dalam klaster perkantoran telekomunikasi dan hasil tracing dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVY).

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo membeberkan kasus positif klaster perusahaan telekomunikasi bertambah 23 kasus.

"Hari ini bertambah 23 kasus positif. 12 diantaranya merupakan warga Sleman," kata Joko melalui pesan singkat, Kamis (15/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan tambahan ini, total ada 85 kasus positif dari klaster tersebut. Rata-rata, mereka yang terkonfirmasi positif merupakan orang tanpa gejala atau asimtomatik. "Totalnya jadi 85 kasus positif. Rata-rata kasusnya tanpa gejala," terangnya.

Sejauh ini, dinas telah melakukan tracing ke ratusan karyawan. Selain itu, juga menyasar keluarga karyawan hanya saja hasil swab tesnya belum keluar.

ADVERTISEMENT

"Sementara baru sampai karyawan, yang keluarga belum keluar hasilnya. Ada 692 orang yang kami tracing dengan hasil positif 85 dan yang domisili Sleman 40 orang," bebernya.

Sementara hasil tracing kasus seorang dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) meninggal dunia terkonfirmasi positif Corona pada Selasa (13/10) ditemukan 4 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Tracing (kasus dosen UPN) masih terus dilanjutkan. Sudah ada tambahan 4 kasus positif dari hasil tracing dan semua masih ada hubungan keluarga," jelas Joko.

Ia merinci, almarhum terkonfirmasi positif pada 10 Oktober dan sudah menjalani perawatan sejak sepekan sebelumnya.

"Almarhum terkonfirmasi corona pada tanggal 10 Oktober 2020. Dirawat di rumah sakit sejak seminggu sebelumnya, jadi kemungkinan swab sekitar tanggal 7 atau 8 (Oktober)," ucapnya.

Hingga saat ini, belum jelas dari mana dosen yang juga merupakan Kajur Ilmu Administrasi Bisnis UPNVY itu tertular Corona. Dari informasi yang beredar almarhum sempat berkontak dengan ibu mertuanya yang juga sudah meninggal sebelumnya.

"Belum jelas mana yang lebih dulu positif dan menulari. Kalau ibu mertuanya itu meninggal dunia dengan status probable dan belum sempat diswab," ungkapnya.

(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads