Kasus dugaan pembakaran Restoran Legian Malioboro yang terjadi di tengah kericuhan demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja pekan lalu, masih didalami polisi. Polisi menemukan molotov di lantai restoran saat olah TKP.
"Ada (molotov), satu," ujar Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudi Satria kepada detikcom melalui pesan singkat, Rabu (14/10/2020).
Burkan menyebut molotov tersebut ditemukan di lantai saat olah TKP pekan lalu. Polisi hingga saat ini masih menyelidiki sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diwawancara terpisah, Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto mengungkap benda diduga molotov itu masih diselidiki Labfor Semarang.
"CCTV sudah banyak diperiksa, dan saksi tiga orang," jelasnya melalui pesan singkat kepada detikcom siang ini.
Dari tiga saksi tersebut, di antaranya merupakan pemilik Restoran Legian Malioboro.
Sebelumnya diberitakan, Restoran Legian Malioboro kebakaran saat demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja rusuh pada Kamis (8/10) lalu. Polisi menyelidiki 35 rekaman kamera CCTV untuk mengungkap kasus ini.
Anak pemilik Restoran Legian mengungkap ada rekaman CCTV yang menunjukkan restorannya diduga dilempar molotov sebelum kebakaran.
(skm/skm)