Demo Omnibus Law di Magelang Diwarnai Lemparan-Gas Air Mata

Demo Omnibus Law di Magelang Diwarnai Lemparan-Gas Air Mata

Eko Susanto - detikNews
Jumat, 09 Okt 2020 19:59 WIB
Massa melempari polisi dan dibalas dengan tembakan gas air mata di Kota Magelang, Jumat (9/10/2020).
Massa lempari polisi dan dibalas dengan tembakan gas air mata di Kota Magelang, Jumat (9/10/2020). (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Aksi demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja di Kota Magelang, Jawa Tengah, diwarnai lemparan batu dan tembakan gas air mata. Massa akhirnya berhasil dibubarkan oleh polisi.

Pantauan detikcom, massa aksi menamakan diri Gerakan Rakyat Magelang Raya (Geram). Mereka demo di depan Artos Mall Magelang. Setelah berorasi, massa Geram lantas membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB.

Kemudian ada sekelompok massa yang rata-rata masih remaja berkumpul di Jalan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, tepatnya di depan Pemkot Magelang. Sekelompok massa ini kemudian merangsek menuju depan Artos Mall Magelang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi sudah mengimbau massa untuk bubar. Namun demikian, massa justru melempar batu maupun botol minuman ke arah polisi.

Kemudian mulai pukul 16.15 WIB, massa mulai dibubarkan dengan tembakan gas air mata. Massa kemudian lari tunggang langgang menuju arah Jalan Raya Magelang-Yogya, ada juga yang berlarian menuju Jalan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo.

ADVERTISEMENT

Akibat kericuhan itu, sejumlah pot, lampu maupun kaca di Gedung Wiworo Wiji Pinilih yang berada di samping DPRD Kota Magelang, pecah. Selain itu, rambu lalu lintas juga rusak berserakan di jalan. Papan nama DPRD Kota Magelang juga rusak dicopoti.

Massa melempari polisi dan dibalas dengan tembakan gas air mata di Kota Magelang, Jumat (9/10/2020).Massa melempari polisi dan dibalas dengan tembakan gas air mata di Kota Magelang, Jumat (9/10/2020). Foto: Eko Susanto/detikcom

Aksi demo yang berlangsung di depan Artos Mall Magelang ini dipantau langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

"Dalam menyampaikan pendapat di muka umum tetap menggunakan hal yang santun ya. Sekarang sudah jam 17.00 WIB, berdasarkan Undang-undang No 9 tahun 1998 ini harus segera dibubarkan. Jadi, tidak ada masyarakat yang sampai mengganggu fasilitas umum dan ini sudah kita bubarkan dengan protap," kata Lutfhi ditemui Artos Mall Magelang, Jumat (9/10/2020).

"Jadi, protapnya sudah mulai dari Dalmas, kemudian Brimob dengan eskalasi meningkat dan sampai sekarang situasi sudah terkendali di Magelang," sambungnya.

Lutfhi menyebutkan ada beberapa orang yang diamankan dalam kericuhan ini. Namun untuk identitasnya masih dalam pemeriksaan awal.

"Kita belum tahu (jumlahnya), ada beberapa yang sudah kita amankan. Nanti hasilnya kita sampaikan, nanti kalau sudah kita periksa, semua kita sampaikan," ujarnya.

Sementara itu terkait dengan demo ricuh lainnya di wilayah Jawa Tengah, Lutfhi menyebut ada sejumlah orang yang diamankan dan masih diperiksa.

"Sama-sama baru kita periksa. Secara umum kondusif, secara umum kondusif. Yang jelas Polri tetap memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat kita," terang Luthfi.

(rih/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads